Reog Ponorogo dan Kebaya Didaftarkan Warisan Budaya Takbenda UNESCO

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 08 Nov 2024 10:04 WIB

Reog Ponorogo dan Kebaya Didaftarkan Warisan Budaya Takbenda UNESCO

i

Ilustrasi. Reog Ponorogo, salah satu kesenian budaya khas asal Ponorogo, Jawa Timur. SP/ PNG

SURABAYAPAGI.com, Ponorogo - Menteri Kebudayaan Fadli Zon berencana mendaftarkan tiga kebudayaan tradisional Indonesia, yakni Reog Ponorogo, kebaya, dan kolintang dari Sulawesi Utara, sebagai warisan budaya dunia takbenda ke UNESCO pada Desember 2024.

Pasalnya, Indonesia diketahui memiliki kekayaan budaya luar biasa, dengan sekitar dua ribu elemen budaya yang telah diidentifikasi di tingkat nasional sebagai warisan budaya takbenda. Saat ini, Indonesia baru memiliki 13 elemen budaya yang terdaftar di UNESCO sebagai warisan budaya dunia takbenda.

Baca Juga: Warisan Dokumenter P3GI Masuk MOWCAP UNESCO, Pj Gubernur Adhy: Dedikasi Untuk Indonesia

"Program ini berfokus pada konservasi situs warisan budaya, pengakuan UNESCO, dan advokasi internasional. Memang kita ingin meningkatkan pengakuan UNESCO atau registrasi di UNESCO lebih banyak lagi," kata Fadli Zon, Jumat (08/11/2024).

Lebih lanjut, Menteri Fadli menegaskan komitmen pemerintah dalam melestarikan tradisi dan mendorong keterlibatan komunitas lokal dalam konservasi kebudayaan.

Kini, pengajuan kebaya labuh dan kebaya kerancang ke UNESCO masih menunggu antrean karena masih ada beberapa warisan budaya tak benda lain. Kebaya labuh masih terasa asing dan jarang terdengar. 

Baca Juga: Jamu Telah Diakui UNESCO

Busana tersebut populer di masa Kerajaan Melayu Riau Lingga di era 1800-an. Kala itu, kebaya yang masuk beradaptasi karena kultur Indonesia yang erat dengan agama Islam, sehingga ada perubahan gaya.

Sementara, usaha mendaftarkan kolintang jadi salah satu warisan budaya takbenda dunia juga dilakukan dengan pola ekstensi. Kemendikbud sejak beberapa tahun lalu mengajukannya bersama tiga negara, yaitu Burkina Faso, Mali, dan Pantai Gading karena ada kemiripan dengan instrumen mereka.

Baca Juga: Gunung Ijen Dinobatkan Jadi UGGp, Diharapkan Mampu Mendorong Perekonomian

Sementara, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menyatakan berkas usulan atau dossier Reog Ponorogo sebagai warisan budaya takbenda (WBTB) telah diterima Sekretariat ICH UNESCO dan dinyatakan lengkap. Pihaknya kini tinggal menunggu sidang UNESCO agar Reog Ponorogo menjadi warisan budaya tak benda yang diakui lembaga dunia tersebut pada akhir 2024.

Judha berharap ketika nanti sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO para seniman bisa mengembangkan Reog Ponorogo secara berjenjang. "Seperti yang di berkas kami, bahwa ada reog dewasa, remaja anak dan PAUD," ucap dia. pn-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU