Pagelaran 12 Titik Wayang Gagrak Porongan Berakhir di Candi Pari

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 10 Nov 2024 17:37 WIB

Pagelaran 12 Titik Wayang Gagrak Porongan Berakhir di Candi Pari

i

Nonton bareng, Kadibud bersama Kades Candi Pari menikmati pagelaran wayang  Gagrak Porongan

SURABAYAPAGI.COM, Sidoarjo - Pagelaran wayang kulit Gagrak Porongan yang dimainkan  dalang Ki Yohan Susilo dengan Lakon Getih Putih di Desa Candi Pari, Porong Sidoarjo, akhir dari road show  12 titik Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo  untuk mengenalkan budaya lokal Sidoarjo. Jumat (8/11). 

Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo  Tirto Adi mengungkapkan tujuan dari kirab budaya  di 12 titik ini untuk mempromosikan kesenian tradisional asli Sidoarjo, khususnya wayang kulit Gagrag Porongan, agar lebih dikenal kembali oleh masyarakat, yang sebelumnya kesenian asli dari Sidoarjo yang kian redup ini.

Baca Juga: Desa Medalem Dorong Ketahanan Pangan Melalui Penggemukan Sapi

“Malam ini kita apresiasi, atas terselenggaranya puncak sekaligus akhir road show pertunjukan wayang kulit Gagrag Porongan. Malam ini merupakan malam yang istimewa jika dibanding dengan tampilan-tampilan, sebelumnya karena malam hari ini merupakan puncak pagelaran wayang kulit di desa yang terakhir, setelah kita mengadakan pertunjukan di 11 desa di Sidoarjo. " Tandas Tirto.

Lebih lanjut dibeberkan oleh Tirto, jika ditelusuri sejarahnya, kali pertama diciptakan tokoh wayang ini oleh sunan Kalijaga, dan ini telah digali oleh tim ahli kebudayaan ternyata Sidoarjo punya wayang tipikal khusus (Cengkok) namanya adalah wayang Gagrag Porongan, wayang dipadukan dengan campursari wayang yang dipadukan dengan musik kontemporer hingga akhirnya dapat dinikmati oleh masyarakat luas. "Mungkin ini tidak ada di daerah lain, yang ada hanya ada di Sidoarjo, untuk itu mari kita hidupkan kembali kekayaan seni lokal wisdom ini” tuturnya.

Baca Juga: Tingkatkan Pengetahuan, Pemdes Ketimang Gelar Pelatihan Administrasi RT/RW

Dalam Pagelaran wayang kulit Gagrak Porongan  di Candi Pari juga ditampilkan kesenian pendukung diantaranya Seni musik angklung,Tari Remo dari Unesa, Tari yuk Jenggolo dan Tari Putri Cempo dari Candi Pari. Kelihatan sangat istimewa pagelaran Wayang Kulit Gagrak Porongan di Candi Pari ini sebagai penutup dari rangkaian kegiatan di 12 Desa

Sementara itu Kepala Desa Cand Pari Nur Hadi  mengucapkan banyak terimakasih bahwa desanya terpilih menjadi desa yang ditempati akhir perjalanan roadshow pengenalan uri uri budaya wayang Gagrak Porongan.

Baca Juga: Pemkab Sidoarjo Berikan Penghargaan Kepada Pihak yang Peduli Terhadap Pembangunan Kesehatan

"Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya, kita bisa berkumpul di tempat yang sangat bersejarah ini,  di situs budaya Candi Pari Desa Candi Pari  Porong dalam rangka menikmati pagelaran wayang kulit yang telah lama menjadi bagian dari tradisi budaya kita." Tuturnya

Wayang kulit adalah salah satu seni pertunjukan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengandung nilai-nilai luhur, seperti moralitas, kebijaksanaan, dan pesan-pesan kehidupan yang relevan hingga saat ini." Dengan adanya pagelaran wayang kulit ini, kita dapat lebih mendalami dan melestarikan budaya lokal asli Indonesia, serta mempererat hubungan antar warga masyarakat." Tutup Nur Hadi. Hdk

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU