6 Hari Jelang Coblosan Pilgub Jatim, Dua Lembaga Survei Prediksi Khofifah-Emil Menang Telak

author Riko Abdiono

- Pewarta

Kamis, 21 Nov 2024 21:17 WIB

6 Hari Jelang Coblosan Pilgub Jatim, Dua Lembaga Survei Prediksi Khofifah-Emil Menang Telak

i

Momen pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak saat menjalani Debat Publik ketiga, pada Senin (18/11/2024) lalu.

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Enam hari lagi menjelang coblosan Pilgub Jatim 2024, beberapa lembaga survei kembali mengeluarkan hasil terbarunya. Kamis (21/11/2024) kemarin, dua lembaga survei yakni Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) dan Poltracking Indonesia. Hanya saja, ARCI, lebih mengerucutkan survei di wilayah Mataraman, yang dimana, sebagai basisnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Hasilnya, tetap sama, paslon nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa - Emil Elestianto Dardak, masih unggul jauh dari dua paslon lain.

Untuk survei ARCI kali ini sedikit berbeda. Yakni ARCI memilih wilayah Mataraman yakni meliputi 13 kabupaten/kota yakni Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Tulungagung, Kota Blitar, Kabupaten Blitar, Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, Ngawi, Magetan, Kabupaten Madiun, Kota Madiun, dan Nganjuk. Total DPT di wilayah Mataraman ini lebih dari 8 juta.

Baca Juga: Khofifah-Emil Menang Selisih 5 Juta Suara, Risma Gugat ke MK

"Hasilnya, Khofifah-Emil unggul di 13 kabupaten/kota di Mataraman atas Risma Gus Hans dan Luluk-Lukman," kata Direktur ARCI Baihaki Sirajt saat paparan, Kamis (21/11/2024).

Dalam survei ARCI, elektabilitas Khofifah-Emil di wilayah Mataraman di angka 62,7%. Kemudian, Tri Rismaharini (Risma)-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) di angka 29,9%. Sedangkan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (LUMAN) di angka 4,3%. Ada 3,1% responden belum menentukan pilihan.

Baihaki kemudian membeberkan kuatnya elektoral Khofifah-Emil di wilayah Mataraman. Salah satunya ketokohan Khofifah dan populernya Emil di wilayah tersebut. "Ketokohan Khofifah sebagai Gubernur Jatim 2019-2024 dan Ketum PP Muslimat NU sangat tinggi di wilayah Mataraman, ditambah dengan figur Emil Dardak yang sangat populer di wilayah Mataraman," katanya.

"Emil memiliki tingkat kesukaan warga sangat tinggi. Sebab, Emil merupakan Bupati Trenggalek yang dinilai warga sangat sukses dan memiliki banyak legacy di wilayah tersebut," tambahnya.

Menurut Baihaki, meski wilayah Mataraman merupakan basis kandang Banteng alias PDI Perjuangan, namun faktor ketokohan masih menjadi penentu. "Wilayah Mataraman ini ketokohan menjadi penentu, meski basis PDIP, tapi elektoral Risma-Gus Hans masih susah terkerek naik," tegasnya.

Baihaki juga menyebut, kemantapan pemilih untuk memilih Khofifah-Emil sangat tinggi yakni di angka 83,7%. Sementara responden yang menyatakan mantap memilih Risma-Gus Hans di angka 65,6%, dan kemantapan memilih Luluk-Lukman di angka 46,1%.

 

Hasil Survei Poltracking

Sama halnya dengan Poltracking Indonesia, paslon Khofifah-Emil unggul jauh dari paslon Risma-Gus Hans dan Luluk-Lukman. Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda AR membeberkan hasil survei Poltracking sepekan jelang coblosan.

Hasilnya, elektabilitas Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak di angka 68,4%. Kemudian, Tri Rismaharini (Risma)-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) 24,2%, dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (LUMAN) 3,8%. Ada 3,6% responden belum menentukan pilihan. "Khofifah-Emil unggul atas Risma-Gus Hans dan Luluk-Lukman," kata Hanta saat paparan hasil survei melalui zoom, Kamis (21/11/2024).

Hanta menyebut, tren elektoral Khofifah-Emil selama 2 bulan terakhir terus melesat. Sementara dua paslon lain cenderung stagnan. "Jadi margin of error di angka 2,2 persen. Maka range angka Khofifah-Emil bisa naik dari 68,4 persen menjadi 70,6 persen atau bisa menjadi 66,2 persen. Artinya paslon Khofifah-Emil menurut data Poltracking angkanya di kisaran interval 66,2 persen hingga 70,6 persen," bebernya.

"Sementara paslon Risma-Gus Hans dengan interval margin of error 2,2 persen, maka kami prediksi angka Risma-Gus Hans di kisaran 22 persen sampai dengan 26,4 persen. Lalu paslon LUMAN di kisaran angka 1,6 persen hingga 6 persen," tambahnya.

Hanta mengatakan, dengan sisa masa kampanye yang kurang 3 hari dan coblosan kurang 6 hari, Poltracking menyebut Khofifah-Emil akan memenangkan Pilgub Jatim 2024.

 

Siapkan Gerbang Nusantara

Baca Juga: Menang dan Raih 12,1 Juta Suara, TPP Khofifah-Emil Ajak Semua Pihak Bersatu Majukan Jatim

Sedangkan, sisa 6 hari lagi, Khofifah dan Emil merasa yakin akan bisa meneruskan program-program yang ia jalankan dalam periode 2019-2024 untuk dijalankan lebih baik. Untuk itu, Khofifah-Emil berkomitmen menjadikan Jatim Gerbang Baru Nusantara.

Hal ini bukan tanpa alasan. Sebab, Jawa Timur saat ini telah menempati posisi strategis, terutama dengan adanya Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur.

Saat ini, Jatim adalah pusat perdagangan, pusat logistik nasional juga lumbung pangan nasional. Hal ini didukung dengan adanya 70 persen trayek tol laut adalah dari Jawa Timur. Selain itu, Jatim menopang kebutuhan bahan pangan di 20 provinsi di Indonesia Timur.

Khofifah merinci, Pelabuhan Tanjung Perak Jawa Timur melayani 19 rute dari 39 rute tol laut, sehingga hampir 80 persen logistik di 20 provinsi Indonesia Timur disuplai dari Jawa Timur.

"Mulai tahun depan Presiden Prabowo akan mulai memboyong ASN ke IKN. Maka kebutuhan logistik, arus transportasi juga akan semakin meningkat," kata Khofifah dalam keterangannya, Kamis (21/11/2024).

Hal ini harus dimanfaatkan oleh masyarakat Jatim sebagai peluang. Produk-produk usaha sektor pertanian, peternakan, dan juga perikanan yang memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan nasional harus dimaksimalkan.

Tidak hanya itu, Jawa Timur menjadi satu-satunya provinsi yang diberi kewenangan untuk mengelola dua pelabuhan sekaligus. Yaitu Pelabuhan udara Abdur Rahman Saleh di Malang dan juga Pelabuhan New Tanjung Tembaga di Probolinggo. "Kami berkomitmen untuk membangun interkoneksitas di seluruh wilayah Jatim," kata Khofifah.

Di pemerintahan periode pertama, pihaknya sudah merealisasikan Trans Jatim dengan lima koridor. Koridor 1 Trans Jatim sudah melayani tiga wilayah penting di Jawa Timur, yaitu Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik.

Kemudian, koridor 2 sudah melayani trayek Mojokerto-Surabaya. Ada pula koridor 3 melayani rute Mojokerto-Gresik. Berikutnya, Koridor 4 Trans Jatim melayani rute bus yang menghubungkan Kabupaten Gresik dengan Kabupaten Lamongan. Terakhir, Trans Jatim Koridor 5 yang melayani rute Surabaya-Bangkalan Madura.

Baca Juga: Hasil Final KPU Pilgub Jatim 2024: Khofifah-Emil Menang Telak di 36 Kota/Kabupaten, Risma Unggul di Surabaya

"Dan dalam dua tahun lagi kita akan menambah lima koridor lagi untuk Trans Jatim di wilayah Gerbangkertasusila Plus. Dan selanjutnya juga akan dikembangkan Bus Trans Jatim untuk wilayah Madiun Raya, Malang Raya dan Jember Raya," tegas Khofifah.

Tak hanya itu, salah satu kemajuan sektor transportasi Jawa Timur adalah tapakan babak sejarah baru dengan disahkannya dokumen Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) Gerbangkertasusila Plus yang dilakukan di era kepemimpinan Khofifah-Emil periode pertama.

Dokumen ini sangat penting sebagai landasan untuk realisasi perencanaan jaringan transportasi di wilayah Gerbangkertasusila Plus baik untuk Surabaya Regional Railway Line (SRRL), Mass Rapid Transit (MRT), Kereta Rel Listrik (KRL), Autonomous Rail Rapid Transit (ART), Bus Rapid Transit (BRT).

Menguatkan apa yang disampaikan Khofifah, Emil menegaskan Jatim saat ini ada di posisi sebagai provinsi penggerak ekonomi nasional. Saat ini, Jatim juga menjadi penyumbang 22% lebih untuk industri manufaktur. Selain itu, Jatim saat ini adalah lumbung pangan nasional.

"Maka sebagai provinsi pusat industri dan pusat pangan, maka konektivitas Jatim dengan pulau-pulau yang ada di luar Jawa maupun di internal Jatim harus dilakukan. Karena Jatim sangat berpotensi menjadi pusat logistik," tegas Emil.

Pun di tengah pemerintah pusat yang tengah aktif mengembangkan IKN untuk melakukan akselerasi Indonesia Timur.

Di sisi lain, suami Arumi Bachsin ini juga menyampaikan tegas bahwa Pemprov Jatim di kepemimpinan Khofifah-Emil periode pertama, telah meninggalkan banyak legacy dalam hal infrastruktur.

Jaringan jalan sebagai sarana interkoneksi wilayah di kawasan selatan Jawa Timur, semakin menunjukkan progress signifikan. Hal itu dibuktikan dengan pembangunan jalan pantai selatan (pansela) atau Jalan Lintas Selatan (JLS) Jawa Timur yang telah terbangun sepanjang 386,91 kilometer. rko/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU