Home / Peristiwa : Polling SP

84 Persen Responden tak Mau Beli Ivermectin

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 24 Jun 2021 21:55 WIB

84 Persen Responden tak Mau Beli Ivermectin

i

Polling SP

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Obat Ivermectin sedang ramai diperbincangkan, setelah Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan bahwa penggunaan obat ini bisa digunakan sebagai terapi Covid-19. Padahal menurut BPOM, obat Ivermectin digunakan untuk obat membunuh cacing / untuk hewan dan tergolong obat keras dan harus dengan obat dokter. Penggunaan obat Ivermectin untuk penderita covid-19 ini pun menuai perbedatan di kalangan publik.

Sementara melihat dari harga jualnya menurut Menteri BUMN dijual Rp 5000-Rp7000 per tablet, tetapi di pasaran dijualnya Rp 265 ribu - 275 ribu per strip.

Baca Juga: Erick Thohir, Apa Lemah Nasionalismenya, Terus "Belanja" Pemain Naturalisasi

Menanggapi hal itu, tim Litbang Surabaya Pagi menggelar polling dan jajak pendapat kepada masyarakat dengan pertanyaan terkait  penggunaan obat Ivermectin untuk penderita covid-19. Polling dilakukan tepat pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 17.00 WIB Kamis (24/6/2021).

Dengan koresponden rentang usia 15 tahun sampai 40 tahun dengan background pelajar, mahasiswa, serta para orang tua dengan domilisi tidak hanya di Kota Surabaya tetapi juga di Sidoarjo dan Gresik.

Metode polling dilakukan menggunakan wawancara langsung menggunakan telepon dan WhatsApp. Selain media itu juga media sosial Facebook , Twitter dan Instagram. Jumlah total responden yang dihimpun sebanyak 140 responden.

Hasilnya (lihat grafis di halaman 1),  Terlihat dari pertanyaan,  “1.  Menurut Anda, apabila positif Covid-19, apa Anda mau beli dan minum obat Ivermectin tanpa resep dokter tersebut?” . Dari pertanyaan tersebut didapat responden yang memilih jawaban A hanya sebanyak 16 persen dan yang memilih jawaban B sebanyak 84  persen.

Untuk pertanyaan kedua “2) Apakah Anda percaya dengan statement Menteri BUMN tersebut tentang khasiat obat Ivermectin yang katanya untuk Covid-19 ?“. Dari pertanyaan ini didapat sebanyak 72 persen menjawab A dan 28 persen yang memilih jawaban B

Berikut berbagai alasan dan komentar dari masyarakat yang dihimpun oleh Tim Litbang Surabaya Pagi.

PERCAYA

Salah warga dengan akun twitter @unsquaremaze86 mengatakan percaya karena dia sendiri pernah membaca bahwa penggunaan obat Ivermectin ini bisa untuk terapi Covid-19.

“Saya sempet baca. Obat ini katanya sudah berhasil dipakai Slovakia (resmi) dan di beberapa negara Amerika latin. Insya Allah berhasil juga di indonesia” tulisnya di kolom komentar.

Baca Juga: Pegawai BUMN akan Libur 3 Hari Sepekan

Sementara salah seorang warganet bernama Erick Chandra pun mengatakan hal sama dengan @unsquaremaze86.” Di Amerika sudah banyak buktinya pasien covid yg sembuh berkat ivermectin. Beberapa jurnal penelitian tentang efikasi ivermectin untuk terapi covid jugs sudah ada.” tulisnya.

“Ah kalau sekelas menteri dan DPR udah ngerekomendasiin pasti dia gak asal ngomong. Insya allah manjur...yang penting ndang sehat...ndang kuat. Normal. Bisa nyari uang lagi “ tulis akun denga username  @KiraPrasetyo.

Warga Dukuh Suropati, Putra Pratama “ Ya saya percaya aja yang penting sembuh, tapi tetap saja saya akan ke dokter dan meminta saran penggunaan obat ini jika harus dipakai dengan resep dokter. “ paparnya.

 

TIDAK PERCAYA

Baca Juga: Siap-siap Sambut Musim Lebaran, BUMN Bakal Gelar Mudik Gratis Lagi

Berbeda apa yang disebutkan akun @PineksoRoyi1 di media sosial SP. Menurut dia, tidak percaya statement Menteri BUMN karena melihat BPOM yang memang lembaga kesehatan terpercaya tentang yang digunakan untuk obat membunuh cacing / untuk hewan. 

“Gak ah, saya takut. Kok bisa-bisanya itu obat cacing buat hewan disulap jadi obat covid-19 untuk manusia ??”

Zona Wijaya Putra mengaku tidak percaya karena belum tahu bagaimana kabar kejelasannya.“Gak percaya dan gak mau minum, takut efek samping karena belum jelas apakah bisa mengobati covid apa tidak”ujarnya diwawancarai oleh Tim Litbang SP, Selasa (22/06/2021).

Achmad, pengguna twitter  menuliskan dikolom komentar. “ Obat cacing hewan kok dikasih ke manusia” dengan username twitter @coolerthangofar.

Adapun seorang warga yang namanya tak mau disebutkan mengtakan “Kalau masih pro kontra, ya dipastikan dulu, dipakai ke salah satu pejabat dulu. Jangan rakyat terus. lagian masih pro-kontra kok sudah dipatok harga. Sekali-sekali  gratis, apalagi kondisi sepert ini.Kasian rakyat,”ujarnya saat diwawancarai secara langsung oleh Tim Litbang SP, Selasa (22/06/2021).  ana/litbang/cr2/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU