APBN Subsidi Energi Bengkak, Harga Pertalite dan Solar akan Naik

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 22 Agu 2022 13:52 WIB

APBN Subsidi Energi Bengkak, Harga Pertalite dan Solar akan Naik

i

Foto Ilustrasi

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan segera mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi dalam waktu dekat.  Jokowi menegaskan tidak akan ragu memutuskan kebijakan terkait harga BBM apabila memang itu dibutuhkan.

"Kalau APBN tidak mampu, ya memang harus kita putuskan," kata Jokowi , Senin (22/8/2022).

Baca Juga: Libur Lebaran 2024, Konsumsi BBM Pertamax Series di Jatimbalinus Naik 28 Persen

Menurut catatan pemerintah, subsidi energi tahun ini diperkirakan bengkak Rp502 triliun dari proyeksi awal Rp170 triliun. Indonesia menjadi satu dari sederet negara yang masih mempertahankan harga BBM di tengah kebijakan negara lain yang justru sudah mulai mengerek kenaikan harga bensin.

"Ingat di negara lain itu BBM sudah Rp 17 ribu. Ada yang Rp 31 ribu, kita masih Rp 7.650. Bahkan solar Rp 5.150, padahal harga keekonomian solar itu Rp 19 ribu, harga keekonomian Pertalite Rp 17.100. Pertamax harusnya Rp 17.300, kita masih Rp 12.500 karena semuanya disubsidi," ujar Jokowi.

Ia menambahkan, kebijakan untuk menaikkan harga BBM telah menghitung berbagai resiko yang mungkin terjadi pasalnya jokowi juga tidak ingin keputusan tersebut memicu inflasi.

Kabar kenaikan harga BBM sebelumnya telah disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Bahkan Luhut menyatakan pemerintah telah membuat hitung-hitungannya.

Baca Juga: Franz Magnis: Presiden Gunakan Kekuasaannya Untungkan Beberapa Pihak, Sama Seperti Mafia

"Menaikkan harga Pertalite yang kita subsidi cukup banyak dan juga itu solar, modeling ekonominya (hitung-hitungan) sudah dibuat. Nanti mungkin minggu depan Pak Presiden akan umumkan mengenai apa dan bagaimana mengenai kenaikan harga ini," papar Luhut pada Jumat (19/8/2022) lalu.

Pengamat Energi Mamit Setiawan sepakat rencana kenaikan harga BBM bersubsidi sudah tepat dan tidak terelakkan lagi. Bahkan, menurut hitung-hitungan Mamit, Pertalite bisa saja dinaikkan Rp10 ribu per liter, sedangkan Solar menjadi Rp8.500 per liter.

"Kenaikan harga Pertalite di angka Rp10 ribu per liter dan Solar Rp8.500 per liter buat saya cukup rasional, dan tidak terlalu membebani masyarakat," ujar Mamit kepada wartawan, Senin (22/8/2022).

Baca Juga: Presiden tak Beri Arahan Kepada 4 Menteri dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Mamit juga menilai tingkat inflasi tidak akan terlalu tinggi karena kenaikan harga BBM subsidi itu. Ia memperkirakan dari kenaikan harga tersebut, sumbangan inflasi masih bisa di bawah satu persen.

"Inflasi, saya kira tidak akan terlalu tinggi karena kenaikan harga BBM subsidi ini ya, di bawah satu persen penambahan beban inflasinya," tutur Mamit. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU