Azrul Mundur Jadi Presiden Persebaya Surabaya

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 16 Sep 2022 20:59 WIB

Azrul Mundur Jadi Presiden Persebaya Surabaya

i

Azrul Ananda, mengumumkan mundur dari Presiden Persebaya Surabaya di hadapan ratusan Bonek yang menggeruduk di kantor Persebaya Surabaya di Sutos, Jumat (16/9/2022). SP/Ariandi

Usai Kalah Tiga Kali Beruntun dan Bonek Rusak Stadion

 

Baca Juga: Meski Timnas Indonesia Divoor Vietnam 1/4 Bola, Shin Tae-yong Siap Curi Kemenangan

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Usai Persebaya Surabaya dihantam kekelahan kali ketiga berturut di pentas Liga 1 musim 2022/2023. Terakhir, dibekuk klub milik Raffi Ahmad yang berada di zona degradasi, Rans Nusantara dengan skor 1-2. Serta bonek meluapkan kekecewaan atas kekalahan dengan beberapa fasilitas di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Akhirnya, Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, memilih mengundurkan diri mengelola klub kebanggaan kota Surabaya itu.

Hal ini disampaikan sendiri secara langsung di ratusan Bonek di Kantor Persebaya Surabaya di komplek Sutos Surabaya, Jumat (16/9/2022). Bonek, sebutan suporter Persebaya, sudah sejak siang sebelum sholat Jumat, memenuhi kantor Persebaya untuk menyampaikan beberapa tuntutan dan ingin berdialog dengan manajemen.

"Kalau ditanya evaluasi, yang harus dievaluasi saya sendiri. Karena itu tadi malam (Kamis malam usai lawan Rans, red), kami langsung rapat di stadion. Malam itu juga. Saya harus evaluasi diri saya sendiri. Apakah saya orang yang tepat membawa Persebaya ke tempat yang lebih baik lagi?" ujar Azrul.

"Saya pernah bilang Persebaya menjadi juara dengan cara yang benar, di tengah situasi yang kita tahu, mungkin cara saya ini kurang disukai atau kurang cocok dengan harapan semua. Jadi karena itu saya membuat keputusan bahwa saya akan mengundurkan diri dari CEO Persebaya," lanjut Azrul.

Keputusan ini diambil Azrul setelah Bonek melakukan protes terhadap manajemen klub menyusul tiga kekalahan beruntun di Liga 1. Tak lama berselang muncul gerakan di media sosial Twitter dengan tanda pagar (tagar) Aji Out. Tak berselang lama muncul tanda pagar tandingan yang menuntut manajer Persebaya Yahya Alkatiri untuk mundur.

Namun, dengan mundurnya Azrul, dirinya berjanji akan masih mengurusi tanggung jawab Persebaya hingga tanpa ada tanggungan apapun. Semua tanggung jawab, semua tanggungan akan kita selesaikan sebaik mungkin. Kita akan menyelesaikan secara dengan sebaik mungkin. Saya bukan orang yang lari dari tanggung jawab," ujar Azrul.

Tanggung jawab yang harus ia selesaikan, tambah Azrul, diantaranya soal urusan legal sejak dirinya menyatakan mundur dari CEO dan Presiden Persebaya, serta hak-hak pemain hingga pelatih. "Jangan khawatir semua pemain, pelatih, kita akan tuntaskan tanpa keluhan," ucap Azrul.

Baca Juga: Arsenal Ketemu Bayern, Madrid Hadapi City

Putra dari mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan ini akan mengajukan pengunduran diri sebagai CEO dan Presiden Persebaya pada Senin (19/9/2022) mendatang. Azrul juga memastikan akan tetap menjaga transisi perpindahan manajemen Persebaya. "Spiritnya sama, klub ini harus di tetap Surabaya, tidak boleh ke mana-mana, itu harus dikawal. Dan sebisa mungkin stakeholder-nya harus orang Surabaya," ucap Azrul.

 

Dahlan Kaget

Tentu saja ini merupakan kabar yang mengejutkan. Tak lebih ayah kandungnya, Dahlan Iskan yang kaget dengan sikap mundurnya Azrul sebagai Presiden Persebaya. Apalagi, Dahlan pernah memimpin Persebaya Surabaya di era Perserikatan.

“Sumpah saya terkejut mendengar ini,” kata Dahlan Iskan yang dibenarkan Bu Dahlan juga dalam saat ditemui di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat sore kemarin.

Baca Juga: Menang Perdana, Bajul Ijo Catat Rekor Gol Tercepat

Dahlan mengaku baru mendengar saat wartawan memberitahukan perihal itu. Apalagi dalam satu hari ini dirinya mengaku sangat sibuk sehingga tidak mengetahui kabar terakhir Persebaya.

Meski mundur, Dahlan menilai, bahwa mundur bukan solusi untuk menyelesaikan masalah di Persebaya. Bahkan, Dahlan tegas mengatakan kalau mundur lalu mau diserahkan siapa. “Lalu siapa yang akan pegang Persebaya. Saya tanya sekarang, ayo siapa yang pegang,” ujarnya.

Dahlan mengaku tidak akan intervensi terhadap keputusan itu. Meski Azrul anak kandungnya. “Anak ya anak, saya tidak intervensi,” katanya.

Azrul yang sebelumnya memimpin Jawa Pos, mengakuisisi Persebaya pada tahun 2017. Sejak menjadi Presiden Persebaya, pria berusia 45 tahun itu membawa Bajul Ijo promosi ke Liga 1 pada tahun tersebut, setelah sebelumnya terdegradasi di Liga 2. ari/asa/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU