Dari Karyawan, Kini Sukses Jadi Pengusaha Dodol Garut

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 03 Mei 2021 10:28 WIB

Dari Karyawan, Kini Sukses Jadi Pengusaha Dodol Garut

i

Amal Rasyid dengan dodok garut Bestory miliknya. SP/ GRT

SURABAYAPAGI.com, Garut - Amal Rasyid sudah mendulang kusuksesannya dari menjual penganan khas kota intan, yakni menjadi pengusaha dodol yang diberi nama Bestory, terdiri dua kata yakni best dan story ini memiliki makna tersendiri, yakni sejarah terbaik, hal tersebut yang terlintas dalam benaknya, lalu dijadikan sebuah nama produk.

Sebelum mampu meraup keuntungan dari makanan khas ini, Amal bercerita kalau di akhir tahun 90-an ia sempat terpuruk saat menjadi seorang pekerja di salah satu perusahaan pembuat dodol di Kabupaten Garut.

Baca Juga: Mantan Buruh yang Sukses Jadi Peternak Sapi

Di perusahaan dodol besar tersebut, Amal merasakan kejenuhan yang sangat membuat dirinya begitu tersiksa, karena dianggapnya terlalu monoton dan melelahkan.

Salah satu varian dodol garut Bestory. SP/ GRT

Dari kejenuhannya tersebut, di 2003, Amal memutuskan diri untuk mengundurkan diri dari pekerjaanya tersebut, lalu memutuskan untuk merintis usahanya tersebut.

Baca Juga: Dari Jajanan Ndeso, Kini Rambah Retail Modern dan Ekspor

Memiliki modal yang cukup minim, diawal usahanya tersebut, Amal hanya mampu memproduksi dodol rasa original paling banyak hanya 40 kilogram saja."40 kilogram sudah paling banyak, sudah tidak mampu kalau lebih dari segitu," katanya, Senin (3/5/2021).

Pada awal-awal usahanya tersebut, Amal bercerita, ia hanya memiliki alat sederhana dan dibantu oleh orang-orang terdekat. "Sangat tradisional dan memakan waktu cukup lama," kata Amal.

Bertahan dengan keadaan tersebut, di 2005, amal mendaftarkan produk buatannya tersebut ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Garut dan mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulam Indonesia (MUI).

Baca Juga: Sukses Produksi Makanan dan Minuman Janggelan

Setelah mengantungi izin dari dinas terkait, produknya tersebut pun dilirik oleh koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk melebarkan sayap usaha kudapannya itu. "Dibantu juga pemasarannya oleh koperasi," ujarnya.

Amal mengatakan, hingga saat ini ia masih tidak percaya jika usaha yang ia rintis tersebut dapat berbuah manis dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. "Dahulu saya kerja di perusahaan orang, sekarang sudah punya 20 pekerja," kata Amal.

Saat ini, lewat usahanya ini Amal sudah mampu meraup keuntungan bersih hingga Rp 200 juta perbulannya. "Kalau saya masih jadi karyawan, mungkin tidak bisa kaya gini," ujarnya. Dsy9

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU