Diknas Ponorogo Studi Banding PTM Kota Mojokerto

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 18 Mar 2021 14:01 WIB

Diknas Ponorogo Studi Banding PTM Kota Mojokerto

i

Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari saat menerima studi banding PTM dari Diknas Kabupaten Ponorogo. SP/Dwy Agus Susanti

SURABAYAPAGI.com, Mojokerto - Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo melakukan studi banding ke Kota Mojokerto terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM), Kamis (18/3/2021) siang.

Rombongan yang di pimpin Kepala Diknas Kabupaten Ponorogo,  Endang Retno Wulandari ini ditemui langsung Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Amin Wachid di Rumah Rakyat, Jalan Hayam Wuruk, Kota Mojokerto.

Baca Juga: Pasar Malam Ponorogo Diperpanjang 6 Hari

Didepan Wali Kota, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo, Endang Retno Wulandari memberi apresiasi luar bisa terhadap Pemkot Mojokerto karena berani menggelar PTM di masa pandemi Covid-19 yang belum berakhir.

"Kota Mojokerto menjadi pioner terkait PTM, makanya kita ingin menimba ilmu terkait apa saja yang harus dilakukan sehingga ini bisa dilaksanakan secara aman," ujarnya.

Endang secara khusus juga meminta kiat-kiat dari Wali Kota agar Forkopimda Kabupaten Ponorogo bisa kompak untuk menyepakati digelarnya PTM.

"PTM ini sangat penting bagi dunia pendidikan kita, karena nyatanya pembelajaran jarak jauh banyak kendalanya. Namun kita butuh sesuatu yang bisa meyakinkan Forkopimda agar mau menyetujui PTM ini," tegasnya.

Terpisah, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengaku tak keberatan jika PTM Kota Mojokerto dijadikan percontohan bagi daerah lain.

Baca Juga: Terminal Seloaji Kembali Normal Pasca Arus Mudik Lebaran

"Justru ini sesuatu yang sangat membanggakan, karena apa yang kita lakukan bisa menginspirasi dan menjadi contoh bagi daerah lain," ujarnya.

Ning Ita mengatakan, sebelum memutuskan kebijakan PTM, pihaknya selalu menanyakan apa yang menjadi keinginan masyarakat. Dan hasilnya, mayoritas wali murid menghendaki sekolah tatap muka lagi.

"Jadi kami mendengar aspirasi masyarakat tapi di satu sisi kita juga harus mentaati regulasi dari pemerintah. Sehingga apa yang kita putuskan tidak melanggar ketentuan," tegasnya.

Wali Kota menyebut, sebelum diputuskan menggelar PTM, pihaknya sudah melakukan uji coba selama dua minggu. Dari situ, pihaknya bisa mengevaluasi terkait apa yang menjadi kendala dan kekurangannya.

Baca Juga: Laka Lantas Mobil Pikap Vs Motor di Ponorogo, 1 Emak-emak Tewas Ditempat

"Uji coba itu menjadi dasar bagi kami untuk bisa melaksanakan PTM secara lebih sempurna lagi di tahun ini. Termasuk soal regulasi, pemenuhan sarana dan prasarana protokol kesehatan, satgas pemantau, surat persetujuan wali murid melalui google form dan yang terpenting adalah vaksinasi bagi seluruh guru SD dan SMP se Kota Mojokerto," terangnya.

Vaksinasi guru ini, lanjut Ning ita, sangat penting dilakukan. Ini agar wali murid semakin yakin untuk memberikan izin PTM kepada putra-putrinya.

"Semua kita kembalikan lagi kepada wali murid, kita tidak pernah memaksa mereka setuju atau tidak setuju dengan PTM ini. Karena yang lebih paham terkait kondisi anak-anaknya adalah mereka sendiri," pungkasnya. Dwy

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU