Kalijodo Bangun Patung Menembus Batas

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 27 Sep 2017 11:08 WIB

Kalijodo Bangun Patung Menembus Batas

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta Di Kalijodo sebentar lagi akan terpasang public art bernama Patung Menembus Batas yang akan dipasang di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Komponennya berasal dari empat pecahan tembok Berlin dan lempengan baja yang dibentuk menyerupai figur manusia. Empat pecahan tembok tersebut ditempatkan berjajar dan menyisakan sedikit rongga-rongga. Di atas tembok Berlin, terdapat "manusia baja" yang seolah mencoba melompati. "Ini tentang bagaimana manusia baja bisa menembus dinding penyekat," ujar Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di RPTRA Kalijodo, Selasa (26/9/2017). Penyusunan karya seni itu, kata Djarot, tidak jauh berbeda dengan kisah runtuhnya tembok Berlin, yang sebelumnya memisahkan warga Jerman Barat dan Timur. Namun, tembok tebal tersebut akhirnya roboh karena keinginan kuat warga di sana untuk bersatu. Djarot mengatakan keinginan kuat untuk damai dan bersatu bisa merobohkan sekat-sekat yang tebal itu. Djarot pun menyinggung mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan kisah penertiban Kalijodo. Apa yang dilakukan dia dan Ahok di sana adalah untuk mengubah daerah yang penuh maksiat menjadi bermanfaat. Djarot sangat senang ada karya seni berbahan tembok Berlin dan manusia-manusia baja yang makin mempercantik Kalijodo saat ini. "Ini yang selalu diperjuangkan Pak Ahok ketika berdiskusi bagaimana kita menertibkan Kalijodo ini," ujar Djarot. Seniman sekaligus pembuat Patung Menembus Batas, Respati Teguh Santoro Ostenrik, mengibaratkan tembok Berlin seperti benteng yang menghambat persatuan. Tembok Berlin imajiner memisahkan masyarakat yang berasal dari daerah berbeda di Indonesia. Tembok pemisah itu, kata dia, harus ditembus. "Sejak itu memang saya sudah punya konsep bahwa tembok Berlin itu ada di mana-mana, antara saya yang orang Solo dengan orang Yogyakarta juga ada tembok Berlin dan itu harus ditembusin. Nembus-nya bukan dengan kekerasan, tapi dengan pendekatan kebudayaan, saling pengertian," ujar Teguh. Teguh mengungkapkan makna pelat baja yang dibentuk figur manusia bermakna semangat manusia. "Pelat besi baja yang tebalnya 2,5 meter itu untuk representasi semangat manusia yang ingin mencari kebebasan, ingin menembusi batas-batas yang mengekang," kata Teguh. Teguh bersedia meletakkan pecahan tembok Berlin koleksinya di Kalijodo karena tempat itu kini menjadi ruang publik yang bermanfaaf bagi masyarakat. Selama RPTRA Kalijodo dimanfaatkan untuk masyarakat, Teguh rela meletakkan pecahan tembok Berlin-nya di sana. "Selama Kalijodo diperuntukkan untuk umum, saya pinjamkan patung ini kepada DKI Jakarta," kata Teguh.

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU