Kasus Covid-19 Melonjak, IGD di Bangkalan Tutup Sementara

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 06 Jun 2021 11:27 WIB

Kasus Covid-19 Melonjak, IGD di Bangkalan Tutup Sementara

i

RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan, SP/RSUDSARE

SURABAYAPAGI, Bangkalan - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan harus menutup sementara layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) mulai Sabtu (5/6/2021) sampai Selasa (8/6/2021). Penutupan ini dipicu akibat melonjaknya kasus Covid-19 di wilayah setempat.

Informasi ditutupnya IGD tersebut dibenarkan Direktur RSUD Syamrabu, Bangkalan, dr. Nunuk Kristiani. “Ada peningkatan kasus signifikan yang menyebabkan pegawai kami terkonfirmasi positif Covid-19 hingga meninggal,” katanya, Sabtu (5/6/2021).

Baca Juga: SKK Migas-PHE WMO Gelontor 1.000 Paket Sembako untuk Korban Banjir Bangkalan

Penutupan IGD RSUD Syamrabu tertuang dalam surat nomor 445/3340/433.102.1/2021 ditujukan kepada Bupati Bangkalan. Isinya tentang penutupan ruang IGD sejak Sabtu 5 Juni hingga Selasa 8 Juni 2021 mendatang.

Ia melanjutkan, permohonan penutupan tersebut bertujuan agar penularan Covid-19 tidak semakin luas. Selain itu, menurutnya, juga agar tenaga kesehatan (nakes) RSUD Syamrabu mendapat perawatan, sehingga bisa melayani pasien lain.

Sementara itu, salah seorang pegawai RSUD Syamrabu yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa di kamar jenazah juga terjadi antrean mengunakan fasilitas ambulans pengantar jenazah.

“Iya terjadi antrean ambulans yang akan membawa jenazah pasien Covid-19,” ujarnya singkat.

Baca Juga: APMP Jatim Gelar Aksi di Kantor KPU Bangkalan

Kurang lebih 30 tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Bangkalan terkonfirmasi positif COVID-19. Bahkan, satu dokter RSUD Bangkalan, dr Eko Sonny Tejolaksito, dikabarkan meninggal dunia setelah terpapar.

Berdasarkan data diperoleh,  di luar Dokter Eko, sedikitnya 29 tenaga kesehatan yang bertugas di dua Pusat Kesehatan Masyarakat Arosbaya di Bangkalan yang terpapar COVID-19. Rinciannya, 17 nakes di Puskesmas Arosbaya dan 12 nakes di Puskesmas Tongguh. Dua puskesmas itu kini di-lockdown.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Herlin Ferliana juga membenarkan soal itu informasi penutupan IDG tersebut. Ia mengaku sudah menerima konfirmasi soal itu dari Dinas Kesehatan Bangkalan. 

Baca Juga: Truk Kecelakaan Tunggal, Lalin Macet hingga 1 Kilometer

"Di Bangkalan ternyata terjadi peningkatan kasus dan benar direktur rumah sakitnya [menyampaikan] karena ada dokter spesialis radiologinya yang meninggal, juga ada beberapa tenaga kesehatan terkonfirmas [positif], sehingga mereka mulai hari ini menutup IGD-nya," kata Herlin, Sabtu malam.

Sebagai langkah lanjut agar pelayanan kesehatan bagi warga Bangkalan tetap berjalan, Herlin menyatakan pihaknya saat ini tengah menyiapkan rumah sakit terdekat sebagai penyangga. Yang paling mungkin yaitu di sejumlah rumah sakit di Surabaya, seperti RSU dr Soetomo dan RS Haji. "Karena kondisi [BOR RS) di Surabaya relatif bagus sebetulnya," ujar Herlin. 

Menurut Herlin jumlah kasus COVID-19 meningkat di Bangkalan di antaranya karena adanya pergerakan orang dari provinsi atau kabupaten/kota lain yang tak terdeteksi saat libur Lebaran. Selain itu longgarnya pemakaian masker di Madura juga jadi penyebab. "Sekarang ini mau tidak mau sudah harus menerapkan 5 M," tandasnya.sr/cr3/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU