Kendalikan Inflasi, Jatim Perkuat Ketahanan Pangan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 19 Mar 2023 10:28 WIB

Kendalikan Inflasi, Jatim Perkuat Ketahanan Pangan

i

Kegiatan GNPIP Jatim di Surabaya, Jum’at (17/3/2023) Foto: BI Jatim.

SURABAYAPAGI, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa Khofifah mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan Bank Indonesia (BI) Jatim meluncurkan tiga program unggulan guna memperkuat upaya pengendalian inflasi dan ketahanan pangan nasional menjelang bulan Ramadhan.

Adapun tiga inovasi tersebut di antaranya program Digitalisasi dan Inovasi Budidaya Pertanian (Digdaya), Amankan Distribusi Pangan Strategis (Amukti), dan Pembiayaan Inklusif Pelaku Usaha Pangan (Palapa).

Baca Juga: Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha Presiden RI, Khofifah: Penghargaan Ini di Persembahkan Untuk Warga Jatim

Ketiga program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jatim akan diimplementasikan dalam sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) – Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) – Tim Percepatan Pengembangan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dan kolaborasi BUMN Pangan-BUMD-BUMDes, untuk membentuk ekosistem yang mendukung efisiensi tata niaga pangan strategis melalui digitalisasi rantai pasok pangan.

Khofifah menuturkan, ketiga program tersebut dicanangkan melalui GNPIP Jatim yang mengangkat tema sinergi dan inovasi untuk ketahanan pangan nasional melalui teknologi pertanian dan digitalisasi sebagai rangkaian pembuka jelang GNPIP Regional Jawa pada akhir Maret 2023.

"GNPIP yang sudah berjalan sejak 2022 memberikan 3 pelajaran utama yang patut menjadi perhatian, yakni perlunya inovasi budi daya dan digitalisasi pertanian untuk peningkatan produktivitas pangan, distribusi pangan yang efisien dan akses pembiayaan pelaku usaha pangan serta pemanfaatan digitalisasi melihat kesiapan adopsi teknologi di Jawa," kata Khofifah dalam acara High Level Event GNPIP Jawa Timur Tahun 2023 di Surabaya, Jumat (17/3/2023).

Secara rinci, program unggulan GNPIP yang dimplementasikan di Jawa Timur di antaranya mencakup program digital farming pada 15 klaster padi, aneka cabai dan aneka bawang seluas 500 hektar, program 100 Green House budidaya aneka cabai dan bawang, penggunaan pupuk organik dan agen hayati, bantuan alsintan dan saprotan untuk mendukung program mekanisasi pertanian pada 100 Poktan serta kemandirian pangan dan replikasi Infratani pada pesantren anggota Hebitren Jatim.

Baca Juga: Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen

Dis amping itu, GNPIP Jatim juga mendorong kelancaran distribusi melalui program Sembako Murah Bersama QRIS serta digitalisasi Rantai Pasok Pangan dan Fasilitasi Distribusi dalam rangka Operasi Pasar komoditas pangan strategis. Perluasan KAD juga dilakukan melalui kesepakatan 2 (dua) Kerjasama Perdagangan Intra Jatim dan 8 (delapan) Kerjasama Antar Provinsi  untuk komoditas beras, jagung, telur ayam, daging ayam ras.

Sementara dari segi pembiayaan, GNPIP Jatim akan menggulirkan program pembiayaan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Subsidi Bunga Pinjaman melalui Program Kredit Sejahtera (Prokesra) dan Program Kredit Pertanian Jatim.

Dalam kesempatan itu, Deputi Gubernur BI Juda Agung membeberkan sejumlah tantangan dalam pengendalian inflasi 2023, khususnya yang berkaitan dengan perlunya peningkatan produktivitas, peningkatan efisiensi jalur distribusi pangan, serta pentingnya mewaspadai risiko cuaca buruk yang disebabkan oleh El Nino yang dapat berdampak pada musim kemarau berkepanjangan.

Baca Juga: BI Sebut Dolar AS dan Emas, Aset Aman

"Beberapa program telah dilakukan bersama, yaitu: 2.638 titik operasi pasar murah, 65 Kerjasama Antar Daerah, 75 Program Subsidi Ongkos Angkut, 2,39 juta polybag bibit cabai, serta pemberian alsintan dan saprotan di 45 KPwDN Bank Indonesia," ujar Juda.

Di akhir sambutannya, Juda kembali menekankan pentingnya 7 program unggulan GNPIP sebagai acuan ke depan. Selain 3 program unggulan GNPIP Jatim, besarnya peranan Jawa Timur dalam pengembangan pesantren dapat mendukung optimalisasi ketahanan pangan strategis salah satunya melalui Integrated Farming with Technology and Information (Infratani).

Program tersebut mengembangkan infrastruktur budi daya hortikultura berbasis teknologi, yang saat ini tersebar di 90 pondok pesantren di berbagai daerah. sb

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU