Home / Ekonomi dan Bisnis : Melongok Sentra Wisata Kuliner Binaan Pemkot (6)

Pelaku UMKM SWK Kandangan Ngaku Sering Di-PHP-in Pemkot

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 08 Jun 2021 20:58 WIB

Pelaku UMKM SWK Kandangan Ngaku Sering Di-PHP-in Pemkot

i

Kondisi SWK Kandangan, Selasa (8/6/2021) kemarin yang tidak terlihat identitas apapun. SP/Anggadia

Kondisi Sentra Wisata Kuliner di beberapa wilayah di Surabaya sudah cukup baik dengan hiasan lampu dan papan nama sebagai identitas SWK setempat. Seperti di SWK Babat Jerawat, SWK Tandes, dan SWK Manukan Lor.  Sayangnya, hal tersebut belum dirasakan oleh SWK Kandangan yang beralamat di Jl. Tengger Raya.

 

Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

==

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pantauan Surabaya Pagi pada hari Selasa (8/6), kondisi SWK Kandangan tampak memprihatinkan. SWK tampak sepi pengunjung dan beberapa pedagang menutup dagangannya. Ketika di konfirmasi lebih lanjut, Pak Wujud selaku Koordinator SWK kandangan bercerita bahwa pengunjung tidak bisa ditebak.

"Ya kadang rame, kadang sepi kayak gini mas. Kondisinya ya bisa sampean lihat sendiri keliatan kumuh ga terurus gini", ujar Wujud.

Selain sepi pengunjung, Wujud juga menceritakan keluh kesahnya tentang janji - janji alias PHP (pemberi harapa palsu, red) yang pemerintah kota sampaikan lewat Dinas Koperasi dan UKM Surabaya untuk memberi bantuan plakat nama, penerangan, dan pembuatan taman di depan SWK Kandangan.

Baca Juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024

"Kita ini sering dijanjikan untuk cat ulang, trus katanya mau dibikinin taman didepan itu, juga penerangan depan itu. Tapi sampai sekarang gaada eksekusinya. Lampu nama SWK itu lo mas gak ada padahal kan itu penting sebagai identitas kita,” ujar pria yang sudah berdagang di SWK Kandangan sejak 2014.

Wujud juga mengatakan bahwa sudah 3 tahun ia menunggu janji yang direalisasikan. Ia merasa SWK Kandangan tidak mendapatkan perhatian seperti SWK lain. Padahal menurut dia, untuk pembayaran retribusi setiap bulan selama ini lancar dan tidak pernah menunggak. Besaran tiap pedagang dalam membayar retribusi pun cukup besar yakni antara Rp 100 – Rp 200 ribu perbulan.

"Kita ini bayar retribusi lancar. Khan aturan dari Dinas per meter perseginya Rp 20 ribu, nah disini ini sewanya besar-besar, kayak saya itu kan 5 meter persegi ya bayar 100. Kami bayar pun ndak pernah telat tapi kenapa kami kok ndak diurusi begini", ujarnya kesal.

Baca Juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya

Ia pun berharap agar Wali Kota Eri Cahyadi bisa melihat langsung kondisi SWK Kandangan. Karena menurut pengakuannya, Eri belum pernah menginjakan kakinya secara langsung di SWK Kandangan.

"Belum pernah kesini pak Eri, dulu kalo jaman Bu Risma pernah kesini. Enakan jamannya bu Risma kita masih diperhatikan. Katanya programnya perdulikan para pelaku UMKM. Lha kita sampai sekarang gak pernah diperhatikan," ujar Wujud.

Pantauan Surabaya Pagi, memang tidak ada plakat lampu untuk menunjukkan identitas SWK Kandangan seperti SWK lainnya. Selain itu, taman yang dijanjikan akan dibangun pun juga tampak tidak terurus dengan baik. Tampak juga warna Cat SWK yang dibangun sejak 2010 tersebut mulai luntur dan mengelupas. ang

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU