Reni Astuti Dorong Pemkot Surabaya Support Bank Sampah dan Beri Insentif Kader Lingkungan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 21 Mei 2023 15:41 WIB

Reni Astuti Dorong Pemkot Surabaya Support Bank Sampah dan Beri Insentif Kader Lingkungan

i

Wakil Ketua DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Surabaya Reni Astuti. SP/ Al Qomaruddin

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Dalam upaya mengurangi sampah di kota Pahlawan, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk lebih memperhatikan kader lingkungan.

Menurut Reni Astuti, kader sampah perlu diberikan kesamaan perlakukan layaknya Kader Surabaya Hebat (KSH). 

Baca Juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya

“Berilah kader lingkungan insentif tiap bulan. Misalnya, sebanyak Rp 500 ribu per bulan sudah sangat layak. Atau, kader lingkungan di tingkat RT atau RW bisa dinaikkan menjadi KSH yang bertugas menjaga kebersihan lingkungan,” ungkapnya. 

“Di Perda pengelolaan sampah, Pemkot boleh memberikan support ke bank sampah. Mulai dengan support sarana prasarana hingga pemberian insentif ke kader lingkungan. Sarana prasarana yang memadai bakal menambah volume pengelolaan di bank sampah,” ujar Reni. 

Reni menjelaskan pemberian insentif pada kader lingkungan yang mengurus bank sampah juga diyakini perlu dilakukan. Dengan begitu, kader lingkungan bakal lebih termotivasi untuk menjaga kebersihan. 

Baca Juga: SK Kwarda Jatim Terbit, Semangat Baru Bagi Pramuka Jawa Timur

Tampilan TPS juga perlu diperhatikan. Terlebih, TPS yang berada di sisi jalan raya. Tanaman rimbun berderet bisa ditambahkan di depan TPS sehingga tak ada sampah yang mengganggu pandangan pengguna jalan yang lewat. “Banyak TPS yang berada di tengah kota. Intinya sih, bagaimana me-manage tampilan TPS agar orang yang lewat masih tetap nyaman,” ujar Reni, dikutip Minggu (21/05/2023).

Reni mengatakan, dirinya melihat semangat masyarakat untuk membantu mengolah dan mengurangi sampah cukup tinggi. Termasuk melalui bank sampah, pemulung, hingga gerakan-gerakan lingkungan lewat program tertentu, seperti pengolahan eco enzim. Hal itu harus terus mendapat dukungan Pemkot. 

“Sinergi semua pihak diperlukan. Mulai dari masyarakat yang menumbuhkan kesadaran pengurangan sampah, kader lingkungan yang bertugas mengolah sampah, petugas di TPS dan TPA, hingga pemerintah yang memberikan support-nya. Saya yakin, Surabaya mampu bertumbuh menjadi kota yang makin maju dengan kebersihan yang lebih terjaga,” pungkas Reni. 

Baca Juga: Hari Kamis, Presiden Jokowi Dijadwalkan ke Surabaya

Saat ini, ada 600-an bank sampah di Surabaya. Namun, jumlah tersebut hanya bisa mengurangi 4 ton dari total 2.000 ton sampah per hari. 

Reni meyakini bahwa pengelolaan sampah di Surabaya bisa membaik. Asalkan, berbagai strategi yang efektif harus digencarkan. Salah satunya adalah penyediaan alat angkut sampah yang memadai. Di seluruh Surabaya, terdapat 190 TPS. Untuk mewujudkan zero sampah saat pagi hari, ketersediaan alat pengangkut sampah harus benar-benar dihitung agar proses pengangkutan dari rumah warga ke TPS menuju TPA bisa makin cepat. 

“Jadwal pengangkutan juga diperlukan agar saat pagi bisa zero sampah di TPS. Misalnya, pengangkutan dari RT atau RW ke TPS harus selesai di jam tertentu. Sehingga sampah di TPS bisa segera diangkut ke TPA,” pungkasnya. Alq

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU