Sarjana Kesehatan yang Geluti Bisnis Camilan Jamur

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 03 Agu 2021 11:20 WIB

Sarjana Kesehatan yang Geluti Bisnis Camilan Jamur

i

Cholis dengan bisnis jamurnya. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Cholis yang merupakan lulusan sarjana kesehatan lebih memilih langsung berkecimpung ke dunia usaha disbanding bekerja di dunia Kesehatan. Pada tahun 2008 ia pun memulai bisnisnya dari menjual kaos dan berbagai bisnis yang disukainya.

Tak hanya iut, Cholis bahkan juga membanting stir ke bisnis makanan ringan dari jamur. Melalui bendera Mushroom Factory, Cholis bercerita menuturkan sangat menyukai makanan dan ingin mengangkat makanan ringan sehat berkarakter Indonesia.

Baca Juga: Dihadiri Ribuan Pengunjung, IFBC 2023 Jakarta Sukses Realisasikan Ide Bisnis Impian dan Suguhkan Ragam Kebutuhan Bisnis Terkini

"Kita ingin membuat kemasan baru tentang makanan tradisional dengan sajian bumbu rempah-rempah Indonesia dikemas dengan secara bagus, dan kita bisa makan dimana saja dan kapan saja," kata Cholis.

Cholis mengaku memilih jamur karena jamur sudah sangat familiar dengan masyarakat Indonesia. Selain itu, ia ingin membantu para petani jamur yang sudah jarang melakukan budidaya jamur.

"Karena unik, kedua karena rasa makanan ini. Kita menyukai makanan ini dan kita ingin memberitahu setiap orang bahwa ini makanan yang asik sekali dan tidak kalah dengan cemilan asing yang sudah banyak beredar," imbuhnya.

Baca Juga: Dibanjiri Ribuan Pengunjung, Pameran IFBC 2023 Bandung Sukses Digelar dan Suguhkan Puluhan Ide Bisnis Waralaba

Cholis yang merupakan Juara I Wirausaha Mandiri tahun 2010 ini menjelaskan, harga yang ditawarkan untuk produk makanan atau jajanan ringan dari jamur ini relatif berbeda untuk setiap daerah.

"Untuk di wilayah Jawa Timur dijual Rp 10.000 sampai Rp 18.000, kalau Jawa Barat mulai Rp 13.000 sampai 18.000," sebutnya.

Baca Juga: Cetak Wirausahawan Baru, Disnaker Nganjuk Gelar Pelatihan Menjahit

Saat ini, Mushroom Factory telah memiliki puluhan kedai atau stand yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Barat, serta Jakarta. Sebagian besar kedai atau stand tersebut dimiliki oleh para mitra. "Kita buat store khusus makanan jamur yang biasa kita ada di pusat perbelanjaan moderen," sanggahnya

Ia juga mengembangkan konsep cafe dan restoran tetapi dengan dominasi makanan dari jamur. "Sekarang model toko model cafe restoran, kita tidak hanya menjual jamur saja tapi kafe dan restoran. Berbagai makanan dan minuman yang berkarakter anak muda," sambungnya. Dsy1

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU