Sebelum Tembak Kantor MUI, Mustopa Hajatan Angkat Jadi Nabi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 03 Mei 2023 21:21 WIB

Sebelum Tembak Kantor MUI, Mustopa Hajatan Angkat Jadi Nabi

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Hingga Rabu (3/5/2023) malam, Polda Metro Jaya, belum temukan bukti penembakan di Kantor MUI, sebagai anggota Jamaah Islamiyah (JI). Menurut Media Lokal di Lampung, justru Mustopa (60), pelaku penembakan di Kantor MUI, dikenal sebagai petani ramah di desanya. Dua hari sebelum lakukan kegaduhan di Jakarta, warga Lampung ini bikin hajatan atas pengangkatan dirinya sebagai wakil Nabi.

Dua hari sebelum melakukan penembakan, tetangga sempat melihat Mustopa (60) di rumahnya yang berada di Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran, Lampung, momong cucunya.

Baca Juga: Arek Kalimas Madya Ditangkap Densus 88

Kendati demikian, tetangga yang enggan disebutkan namanya tidak mengetahui pastinya kapan Mustopa pergi ke Jakarta.

Gustam, tetangga Mustopa, mengungkapkan yang bersangkutan masih sempat makan malam bersama keluarganya. Gustam mengatakan kehidupan sehari-hari Mustopa seperti warga lainnya.

Menurutnya pelaku bekerja sebagai petani dan memiliki usaha menjual minyak eceran. "Kalo kehidupannya itu normal, dia petani pernah juga jual minyak eceran. Dia punya kebun coklat," kata Gustam.

Jauh sebelum melakukan penembakan, Mustopa pernah mendatangi rumah warga di desanya untuk menggelar hajatan.

Saat itu ia mengaku hajatan dilakukan untuk pengangkatannya dirinya sebagai nabi.

 

Bikin Keributan dengan Sekuriti

Menurut seorang petugas reserse Polda Metro Jaya, Mustopa sebelum melakukan  penembakan di Kantor MUI, terjadi keributan dengan Sekuriti di kantor MUI Pusat, Chaerudin.

Sekuriti di kantor MUI Pusat, Chaerudin, menceritakan awal kedatangan Mustopa, hingga penembakan Kantor MUI.

Baca Juga: Terduga Teroris Ajak Diskusi RT Tentang Agama Berujung Jihad

Chaerudin menyebut pria itu awalnya meminta bertemu dengan Ketua MUI.

"Saya terima dia. Beliau itu dengan kata kasar ingin ketemu Ketua MUI. Setelah itu saya ke bagian sekretariat menanyakan bisa nggak Ketua MUI ketemu. Kata bagian sekretariat nggak bisa menerima karena beliau selalu mengirim surat dengan nada ancaman," kata Chaerudin di kantor MUI Pusat, Rabu (3/5/2023).

Dia mengatakan pria tersebut kemudian diamankan. Setelah itu, Chaerudin mengaku memberi tahu bahwa Ketua MUI tidak bisa ditemui. Chaerudin pun mengaku diancam oleh Mustopa.

"Tapi beliau memaksa. Beliau bilang begini, 'Kalau kamu tidak menerima saya ketemu Ketua MUI, saya habisi kamu'. Dia bilang gitu," ceritanya

 

Tewas Usai Pingsan

Baca Juga: Penembak Kantor MUI, Polda Metro, Densus 88, Sampai Polres Lampung, Turun Langsung

Dia menyebut pria tersebut kemudian berjalan, lalu mengangkat tas. Tiba-tiba Mustopa mengeluarkan senjata, yang belakangan diketahui sebagai airsoft gun, dan melepaskan tembakan.

"Setelah itu dia jalan. Saya nggak tahu dia mengangkat tas, ternyata isinya pistol. Karena panik, ditembak. Tapi saya nggak ketembak, alhamdulillah. Pelurunya meleset," ujarnya.

Dia mengatakan Mustopa sudah dua kali datang ke kantor MUI. Menurutnya, Mustopa membawa surat berisi ancaman.

"Beliau itu mencurigakan, dengan nada-nada mencurigakan, dengan bawa surat yang berkata-kata seperti nada pengancaman bagaimana gitu. Itu saja sih yang saya tahu," ucapnya.

Mustopa, tewas usai pingsan melakukan penembakan. n jk/cr5/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU