Ubaya Terapkan Metode Hybrid Learning Pada Pendidikan Tahap Profesi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 03 Feb 2021 15:39 WIB

Ubaya Terapkan Metode Hybrid Learning Pada Pendidikan Tahap Profesi

i

FK Ubaya terapkan metode hybrid learning Rabu (03/02/2021). SP/ MOCHAMMAD KASYFI FAHMI 

SURABAYAPAGI,Surabaya - Di masa pandemi, Pendidikan tahap profesi Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (Ubaya) terapkan metode hybrid learning. Metode ini merupakan pembelajaran gabungan antara kegiatan belajar mengajar mahasiswa serta dosen secara luring dan daring. Rabu (03/02/2021).

 Dekan Fakultas Kedokteran Ubaya, dr. Irwin, M.Epid., M.Med.Ed., mengatakan bahwa, metode hybrid learning diterapkan guna mengoptimalkan pembelajaran dokter muda. Pembelajaran yang dimaksud adalah kegiatan pelayanan kesehatan dan aktivitas pelayanan klinis di rumah sakit maupun masyarakat di masa pandemi.

Baca Juga: Ketua Umum IKA-UTM Abdul Halim Dorong Lahirnya Fakultas Kedokteran di Madura

Irwin yang juga menjabat sebagai Ketua Laboratorium Pendidikan Kedokteran dan Bioetika Ubaya ini menjelaskan, seseorang wajib menjalani tahap pendidikan kedokteran jika ingin berprofesi sebagai dokter dan memiliki izin praktik. Pendidikan kedokteran ini adalah gabungan dari pendidikan tahap akademik dan tahap profesi. 

Seperti halnya mahasiswa Fakultas Kedokteran Ubaya yang harus menempuh pendidikan tahap akademik selama 8 semester atau 4 tahun. Kemudian dilanjutkan masuk ke tahap berikutnya yaitu pendidikan tahap profesi selama 4 semester atau 2 tahun.

dr. Irwin menambahkan, "Mereka (Mahasiswa) harus terlibat langsung dalam kegiatan pelayanan kesehatan dan aktivitas pelayanan klinis di Rumah Sakit maupun komunitas. Hal ini bertujuan agar dokter muda lebih memahami terkait SOP dan kegiatan yang lazim dilakukan di Rumah Sakit. Pendidikan tahap profesi akan diakhiri dengan memperoleh gelar dokter (dr)," paparnya.

Tentu tak mudah menjadi seorang dokter atau tenaga kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan secara optimal kepada masyarakat. Membutuhkan beberapa tahap dan jenjang pendidikan yang perlu dijalani dalam mencapai gelar profesi tersebut. Namun, merebaknya wabah Covid-19 membuat aktivitas pendidikan tahap profesi perlu dilakukan penyesuaian agar kompetensi kurikulum pendidikan kedokteran tetap bisa diperoleh mahasiswa. 

Baca Juga: Dukung Program Beasiswa Pemkot, Ubaya dan Advokat Siapkan Tempat Kerja

Proses pembelajaran pendidikan tahap profesi sudah berjalan sejak tanggal 4 Januari 2021. Sebelum memulai tugas sebagai dokter muda, Fakultas Kedokteran Ubaya sangat memperhatikan kondisi keselamatan dan keamanan mereka.

Fakultas Kedokteran Ubaya mewajibkan mahasiswa mengikuti tes PCR sebelumnya. Biaya tes PCR maupun tempat karantina telah disediakan serta ditanggung oleh kampus dan RSUD Ibnu Sina, Gresik sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama. "Adanya kerjasama yang baik ini membuat Mahasiswa menjadi tidak terbebani masalah tarif biaya dan dapat melaksanakan aktivitas pelayanan kesehatan secara optimal," terangnya. 

Irwin menjelaskan, “Pembelajaran luring dilakukan di rumah sakit. Setelah mereka menyelesaikan tugasnya bertemu dengan pasien (bukan pasien Covid-19), mereka akan menemui dosen pembimbing yang bertugas sebagai dokter di rumah sakit tersebut untuk melakukan bimbingan atau laporan. Kegiatan ini dilakukan setiap hari Senin sampai Kamis. Sedangkan pembelajaran secara daring atau online dapat dilakukan dari rumah masing-masing setiap Jumat dan Sabtu,” jelas dr. Irwin.

Baca Juga: Mahasiswa S1 Teknologi Pendidikan Unesa Sukses Jalankan Projek Digital Library di SDN Lidah Kulon 1 Surabaya

Dirinya menilai, ini kesempatan yang baik untuk melakukan kolaborasi, inovasi, dan tentu harus kreatif sehingga kebutuhan pembelajaran bisa terpenuhi. “Betul jika saat ini kita punya banyak keterbatasan. Tetapi keterbatasan itu bukan menjadi alasan untuk tidak melakukan apa-apa. Meskipun dididik di masa Covid-19, tentu tidak akan kalah dengan dokter yang dihasilkan diluar masa pandemi,” pungkasnya. mbi

 

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU