Vaksin Moderna Terkontaminasi, Dua Warga Jepang Meninggal

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 29 Agu 2021 10:14 WIB

Vaksin Moderna Terkontaminasi, Dua Warga Jepang Meninggal

i

Batch vaksin moderna yang berasal dari Spanyol telah disetop sementara di Jepang. SP/ AP

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Kementerian Kesehatan Jepang melaporkan sebanyak dua orang warganya tewas setelah menerima suntikan vaksin virus Corona (Covid-19) buatan Moderna yang ditangguhkan karena dugaan terkontaminasi.

Dua warga Jepang tersebut terdiri dari dua pria berusia 30-an tahun yang meninggal dunia beberapa hari setelah menerima suntikan dosis kedua vaksin Moderna. Kedua pria itu diketahui menerima suntikan setidaknya satu dosis vaksin Moderna dari tiga manufaktur yang ditangguhkan otoritas Jepang mulai Kamis (26/8/2021) waktu setempat.

Baca Juga: Lelang Rubicon Mario Dandy, Diumumkan Jumat Besok

Baik pemerintah Jepang maupun pihak Moderna menyatakan tidak ada masalah keamanan maupun efikasi yang teridentifikasi dan penangguhan penggunaan itu hanyalah tindakan pencegahan.

Sebelumnya, Jepang menangguhkan pemakaian 1,63 juta dosis vaksin Moderna, sepekan setelah distributor lokal Takeda Pharmaceutical Co menerima laporan kontaminasi pada beberapa vial. Lot yang ditangguhkan telah dikirim ke 863 sentra vaksinasi di seluruh Jepang.

Penangguhan itu dilakukan lebih dari sepekan setelah produsen obat-obatan setempat, Takeda, yang juga bertanggung jawab atas penjualan dan distribusi vaksin Moderna di Jepang menerima laporan soal kontaminasi beberapa botol vaksin yang belum dibuka.

Dan mengenai penyebab kematian kedua pria ini masih dalam penyelidikan. "Pada saat ini, kami tidak punya bukti apapun bahwa kematian disebabkan oleh vaksin Covid-19," tulis Takeda dan Moderna dalam pernyataannya.

Baca Juga: Populer di AS dan Kanada, Harga Land Cruiser 250 First Edition Digoreng Dealer

Fumie Sakamoto, manajer pengendalian infeksi di Rumah Sakit Internasional St. Luke di Tokyo, mengingatkan untuk tidak terlalu cepat menarik kesimpulan.

"Mungkin hanya ada hubungan sementara antara vaksinasi dan kematian. Ada begitu banyak hal yang masih belum kami ketahui untuk membuat kesimpulan tentang dua kasus ini," ungkap Sakamoto, Minggu (29/8/2021).

Sementara itu kontaminan yang ditemukan di sejumlah botol vaksin di Jepang diyakini sebagai partikel logam, menurut lembaga penyiaran publik NHK, mengutip sumber dari kementerian kesehatan.

Baca Juga: Heboh! Bocah Tabrakan Chery Omoda E5 Dalam Mal, Spesifikasi Mobil Dilengkapi Sensor Safety

Batch vaksin yang terkontaminasi diketahui berasal dari Spanyol, yang diproduksi oleh perusahaan Rovi. Pemerintah Jepang telah meminta nomor produksi dari batch yang diproduksi di sana.

Sedangkan, Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi memastikan Indonesia menggunakan lot produk yang berbeda.

"Ini beda lot-nya dari yang kita terima," tegas juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi. Dsy7

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU