Jagoan Untag Ciptakan Robot Pasien Covid-19

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 27 Nov 2020 15:42 WIB

Jagoan Untag Ciptakan Robot Pasien Covid-19

i

Enam Mahasiswa Kampus Merah Putih itu lolos ke babak final Kontes Robot Indonesia (KRI) 2020. Jumat (27/11/2020). SP/ Kasyfi Fahmi

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Di masa pandemi COVID-19, mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) tak segan untuk menggaet prestasi. Enam Mahasiswa Kampus Merah Putih itu lolos ke babak final Kontes Robot Indonesia (KRI) 2020. Jumat (27/11/2020).

Ke-enam jagoan itu adalah Muhammad Choyrul Anam dari Fakultas Teknik dan lima mahasiswa Fakultas Vokasi, Nugroho Dwi, Fuad Fuji Santoso, Astra Nico Prastyo, Dedi Wahyu Ashari dan Nazzun Fahmi Haryanto. Keenamnya tergabung dalam tim SIOLA dan menjadi satu dari 25 tim yang lolos dalam kategori Kontes Robot Tematik Indonesia.

Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

Pengerjaan Robot yang diberi nama SIOLA  ini hanya berlangsung selama lima minggu. “Awal September sampai minggu pertama November itu kami mulai membuat robot” jelas Ketua Tim SIOLA, Muhammad Choyrul Anam. Robot yang dibuat dapat beroperasi dengan 3 baterai berdaya 12 volt dan dapat dioperasikan secara nirkabel, stik wireless untuk mengontrol robot.

“Robotnya sendiri kami rancang dengan tinggi 1.25 meter, lebar 65 cm dan panjang 85. Bisa menampung beban manusia maksimal 150 kg. Untuk daya sendiri, menggunakan baterai yang bisa dicas jadi tidak harus beli baterai terus,” papar mahasiswa semester 5 ini.

Baca Juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024

Kontes Robot Indonesia (KRI) rutin digelar setiap tahunnya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Karena terhalang pandemik Covid-19, kontes ini tetap dilakukan secara daring. Covid-19, merupakan tema yang diusung pada tahun ini, “Jadi setiap tahun memang mengangkat isu hangat yang terjadi di Indonesia. Karena tentang Covid-19, panitia memberi tugas agar robot yang dibuat bisa memindahkan pasien positif Covid-19 dari satu ranjang ke ranjang lain tanpa adanya kontak fisik antara  pasien dan tenaga medis. Semua tahapan penilaian, mulai seleksi sampai final kemarin, semuanya online," terang mahasiswa yang akrab disapa Anam itu.

Meski kontes digelar secara daring, namun persiapan yang dilakukan terbilang sangat matang dan kreatif. Terhitung mulai memasukkan proposal pada bulan Agustus, dan diumumkannya pada bulan Agustus juga, tim ini segera dengan sigap merakit robot.

Baca Juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya

“Sejak bulan Agustus, kami mendaftarkan proposal, diumumkan lolos pada 24 Agustus, kami mulai mempersiapkan dan merancang robot. Finalnya tanggal 20 November kemarin, ada tanya jawab dengan dewan juri. Ngga menyangka juga bisa lolos. Walaupun belum menjadi pemenang, tapi bangga bisa lolos ke nasional," tuturnya.

Dengan rasa optimis dan bangga, ke-enam jagoan Kampus Merah Putih itu ingin selalu membanggakan almamater. Para jagoan itu juga berkomitmen dengan karya-karya kreatifitas robot dan berencana untuk ikut kompetisi robot lainnya dan tahun depan ingin ikut KRI 2021. mbi

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU