Sejumlah Pedagang di Kediri Dapat Bantuan Sembako Dari Yayasan Amanah Madan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 06 Apr 2020 20:40 WIB

Sejumlah Pedagang di Kediri Dapat Bantuan Sembako Dari Yayasan Amanah Madan

SURABAYAPAGI.COM, Kediri - Tidak semua masyarakat yang terdampak ekonominya lantaran virus corona mendapatkan perhatian pemerintah. Anak sekolah belajar di rumah dan larangan mudik menjadi salah satu pemicu menurunnya pendapatan beberapa orang. Yang paling berdampak adalah para pedagang makanan di sekolah dan pedagang asongan di bus. Dengan kondisi itulah banyak pedagang yang tidak lagi memiliki penghasilan. Kondisi itulah yang membuatYayasan Amanah Madani (YAM) bergerak. Yakni dengan menggelar bakti sosial. Bagi sembako kepada masyarakat yang terdampak virus corona. "Penerima bantuan ini yang belum terdata pemerintah. Ada sembilan tempat sasaran kami di kota maupun kabupaten Kediri," jelas Ahmad Sofwul Anam, sekretaris Yayasan Amanah Madani. Sementara itu, Pembina YAM KH Reza Ahmad Zahid mengutarakan, pedagang sangat merasakan imbasnya. Karena itulah, bakti sosial ini rencananya akan dilakukan secara continue. "Kami akan libatkan donatur untuk bantu masyarakat terdampak. Ini juga ikhtiar kita untuk tolak balak dari wabah Covid-19," ungkap lelaki yang akrab disapa Gus Reza ini. Sebagai wakil Ketua PWNU Jatim beliau menegaskan, saat ini semua elemen masyarakat harus terlibat. Saling bantu membantu dengan tujuan mulia untuk terbebas dari wabah corona. "Apa yang menjadi ketentuan dari pemerintah mari kita taati. Semoga Allah melindungi kita semua," pungkas lelaki yang juga menjadi pengasuh pondok Lirboyo Kediri ini. Sementara itu, menurut pengakuan Suherman, salah satu pedagang pentol di depan MTsN 2 Ngronggo, Kota Kediri ini, dirinya saat ini sudah tidak memiliki penghasilan. Selama tiga minggu libur sekolah, bapak dua anak ini mengaku telah mencoba berdagang ke berbagai tempat yang berbeda. "Dekat wisata, wisatanya tutup. Pindah keliling kampung, banyak anak kecil tidak keluar rumah, benar-benar sepi pak," katanya. Kondisi yang sama juga diakui Andik, ketua paguyuban pedagang asongan di Kota Kediri. Selama wabah Covid-19 melanda Kediri, banyak orang tidak lagi pulang kampung. Akhir pekan pun tidak berimbas lagi pada pendapatannya. "Biasanya kalau Sabtu dan Senin itu bus pasti ramai. Sekarang penumpangnya tinggal 10 persen saja," terangnya. Can

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU