Wacana Kurikulum Darurat Ditagih PGRI, Kemendikbud Kemana?

author surabayapagi.com

- Pewarta

Sabtu, 06 Jun 2020 14:24 WIB

Wacana Kurikulum Darurat Ditagih PGRI, Kemendikbud Kemana?

i

Suasana belajar saat sebelum pandemi mengguncang.

SURABAYAPAGI, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan mempertimbangkan untuk membentuk kurikulum khusus masa pandemi virus corona (covid-19). Dalam prakteknya nanti, kurikulum yang sudah ada rencananya bakal disederhanakan.

Namun, hingga sekarang rencana ini belum ada kejelasan. Untuk itu, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) kembali meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipimpin Nadiem Makarim agar membuat kurikulum baru di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Baca Juga: Mantapkan Program Seragam Gratis, Pemkab Jombang Gandeng UMKM Penjahit Lokal

Permintaan kembali diajukan lantaran sejauh ini belum ada kabar positif dari Kemendikbud mengenai hal tersebut.

"PGRI mengusulkan agar pemerintah merancang 'Kurikulum Sekolah Era Pandemi (KSEP)' yang praktis dan aplikatif dengan target pembelajaran yang rasional," ujar Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi mengutip Antara, Sabtu (6/6).

Baca Juga: Literasi AI: Praktik Etis Proses Humanisasi Dalam Pendidikan

Diketahui, Kemendikbud tengah menyusun modul pembelajaran yang dapat digunakan di rumah maupun sekolah. “Kemendikbud lebih fokus menyiapkan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) ketimbang menyiapkan pembukaan sekolah,” terangnya.

Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikbud Ainun Na’im menambahkan, Kemendikbud juga sedang menyiapkan materi pengayaan berupa informasi sumber-sumber belajar untuk peserta didik maupun tenaga pendidik yang bersifat bahan bacaan, lembar aktivitas, serta panduan berkegiatan bersama anak-anak dan remaja.

Baca Juga: Disdikbud Jombang Realisasikan Program Seragam Gratis Rp 9,5 Miliar

“Materi-materi pengayaan ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk memastikan pendidikan tetap berjalan di masa pandemi ini,” kata Ainun.

Ainun menambahkan, belajar dari rumah tidak harus selalu dijalankan secara daring, tetapi juga luar jaringan (luring). Misalnya, menggunakan televisi dengan menonton siaran Belajar dari Rumah di TVRI, radio, serta buku ataupun modul belajar mandiri dan lembar kerja.

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU