Pemkab Kediri Kerahkan SKPD, Cegah Stunting

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 18 Nov 2020 10:45 WIB

Pemkab Kediri Kerahkan SKPD, Cegah Stunting

i

Beberapa SKPD yang akan bersinergi dalam program kerja Pemkab Kediri. SP/ BJ

SURABAYAPAGI.com, Kediri - Pemerintah Kabupaten Kediri berupaya semaksimal mungkin dengan mengerahkan beberapa SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah) untuk bersinergi melakukan beberapa program kerja. Salah satunya adalah menekan angka pertumbuhan balita dalam keadaan stunting, Rabu (18/11/2020).

Untuk menunjang kegiatan agar lebih optimal, pada tahun 2021 mendatang, anggaran Dana Desa dinaikkan rata-rata sekitar 10 hingga 15 persen untuk alokasi kegiatan pencegahan balita stunting. Beberapa kegiatan tersebut antara lain pendistribusian vitamin A pada bayi dan balita, serta pengoptimalan kegiatan imunisasi secara bertahap.

Baca Juga: Cegah Stunting, Satgas TMMD ke-120 Kodim 0816/Sidoarjo Gencarkan Generasi Sehat

Beberapa SKPD yang akan bersinergi diantaranya yaitu, Dinas Kesehatan, Dinas Perikanan Serta Dinas pertanian dan perkebunan melakukan sarasehan dan rembuk stunting dalam rangka evaluasi pelaksanaan aksi konvergensi percepatan penurunan stunting, melalui pemanfaatan Dana Desa dan swasembada hasil pertanian.

Beberapa program kerja diantaranya, memaksimalkan potensi bidan desa untuk melakukan jemput bola ke rumah penduduk jika berhalangan hadir di posyandu untuk melakukan pengecekan kesehatan bayi, penyuluhan kesehatan reproduksi dan gizi pada calon pengantin, serta emberian nutrisi pada ibu hamil serta pemberian PMT pada bayi atau balita yang kondisinya mengarah pada stunting.

Salah satu petugas dari Dinas kesehatan Kabupaten Kediri, Dokter Nur Azizah petugas mengatakan, angka pertumbuhan balita stunting di Kabupaten Kediri meskipun sudah menunjukkan angka penurunan yang cukup signifikan, namun pihaknya tetap melakukan beberapa pencegahan secara berkala.

Baca Juga: Realisasi Bantuan Pangan Cegah Stunting Capai 34.661 KRS

“Di musim pandemi ini kegiatan posyandu memang berhenti total, namun mulai Desember mendatang kegiatan tersebut dilanjutkan kembali. Beberapa faktor yang harus diperbarui untuk menekan angka stunting antara lain mulai dari tingkat desa yaitu petugas atau aparat desa yang bertugas, beberapa SKPD yang terkait harus melakukan konvergensi dan tak bisa berjalan sendiri agar tujuan utama penurunan angka stunting dapat segera terwujud,” ucapnya.

Disinggung mengenai faktor lingkungan tempat tinggal warga, Nur Azizah mengaku sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan balita, bahkan prosentasenya mencapai 70 persen, untuk itu ia berharap agar masyarakat benar benar peduli terhadap lingkungan.

Baca Juga: Komitmen Tekan Stunting, Pj Wali Kota Mojokerto dan Jajaran Kompak Salurkan Bantuan di Hari Otoda

“Yang paling utama dari faktor lingkungan yaitu sarana prasarana jamban warga, jika di kelola dengan baik dan bersih maka faktor penyakit tak akan tumbuh dari persoalan tersebut,” tutup Azizah. Dsy9

 

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU