Laila Mufidah Dorong Maksimalkan Pelatihan Pelaku UMKM, Perluas Lahan Parkir SKG

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 05 Jun 2022 19:05 WIB

Laila Mufidah Dorong Maksimalkan Pelatihan Pelaku UMKM, Perluas Lahan Parkir SKG

i

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Laila Mufidah

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Guna mendukung pengembanhan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Surabaya Wakil Ketua DPRD (Dewan Perwakian Rakyat Daerah ) Kota Surabaya Laila Mufidah, mengatakan bahwa pelatihan pelaku UMKM ini harus terus dilakukan untuk mendorong UMKM Surabaya naik kelas. 

Tidak hanya dari produk, tapi juga pemasaran. Laila berpesan pada penjual yang produknya dipamerkan di SKG untuk memaksimalkan pemasaran dengan berbagai trik marketing. Salah satunya, dengan menyediakan kartu nama atau mencantumkan nomor telepon di packaging agar pembeli mudah menghubungi jika berminat memesan kembali.

Baca Juga: Geliat Industri Alas Kaki di Mojokerto Jadi Pendongkrak Ekonomi Warga

Selain itu, Laila juga menyoroti lahan parkir di SKG yang menurutnya kurang luas. “Wisatawan datang kesini rombongan dalam satu atau dia bus. Saat musim liburan, wisatawan yang datang bisa berlipat jumlahnya, jadi lahan parkir juga harus diperluas untuk memastikan daya tampungnya memadai,” ungkapnya.

Selain itu, produk harus lebih variatif. Pelaku UMKM juga harus bisa menganalisa yang tengah tren di masyarakat. Misalnya, saat musim hampers, produk bisa dijual dalam satu paket dan dihias. 

“Kalau disini varian produknya lengkap, orang juga pasti senang. Jangan lupa, perhatikan range harga. Misalnya, batik, mungkin bisa disiapkan batik yang terjangkau hingga yang mewah seharga jutaan rupiah agar menjangkau semua kebutuhan dan kalangan pembeli,” imbuh Laila.

Baca Juga: Targetkan 170 UMKM Naik Kelas, Dinkop-UKM Blitar Gelontorkan Rp 1,2 M

Laila berharap, SKG mampu menjadi pusat oleh-oleh besar di Surabaya, layaknya Airlangga atau Krisna di Bali. “Saya meminta kepada OPD terkait untuk memaksimalkan SKG ini, terutama dalam sosialisasinya akan makin santer didengar masyarakat atau wisatawan. Tamu-tamu kedinasan hingga masyarakat umum harus diarahkan kesini agar UMKM yang ada disini juga makin berkembang,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Dania salah satu penjual batik dan bordir asal Wonokromo, menuturkan bahwa keberadaan galeri tersebut mampu meningkatkan penjualnya. Terlebih, selama pandemi pemasukannya menurun drastis. Apalagi, untuk produk batik dan bordir yang harganya ratusan ribu, pembeli lebih cenderung menyukai membeli langsung. Jadi, penjualan online kurang bisa mendorong pemasukan.

Di galeri, Dania mengatakan bahwa beragam produknya selalu laku. Mulai dari blouse, kemeja, hingga gamis. “Dalam sebulan, saat pandemi hanya Rp 2 jutaan saja omzetnya. Tapi di galeri ini minimal Rp 10 jutaan,” ujarnya.

Baca Juga: Tingkatkan Ekosistem Halal, DPMD Jatim Tonjolkan UMKM Lokal Lewat Program Kampoeng Kreasi

Kepada Pemkot, Dania berharap ada pelatihan bagi pembatik profesional di Surabaya. Tak hanya cara membatik, namun juga desain batik baru. Sebab, selama ini di Surabaya menurut Dania motif batiknya kurang variatif.

 “Mayoritas motifnya berkisar di Tugu Pahlawan, Sura, dan Buaya. Padahal, banyak ikon Surabaya lainnya yang bisa diangkat menjadi motif batik. Daun semanggi, misalnya. Motif batik yang makin beragam bakal memperluas segmen pembeli,” tuturnya. Alq

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU