Theodore Hobbs Dinobatkan Sebagai Bayi Ajaib, Masuk Golongan Elit IQ Tinggi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 11 Agu 2023 10:58 WIB

Theodore Hobbs Dinobatkan Sebagai Bayi Ajaib, Masuk Golongan Elit IQ Tinggi

i

Theodore Hobbs dinobatkan sebagai bayi ajaib. SP/ SBY

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Balita bernama Theodore Hobbs dinobatkan sebagai bayi ajaib yang memiliki kejeniusan. Balita tersebut memiliki skor IQ berada pada persentil ke 99,5 untuk usianya. Tak cuma itu, Teddy juga bisa menghitung sampai angka 100 dalam enam bahasa asing, termasuk Bahasa Mandarin. 

Ia bahkan diterima sebagai anggota Mensa karena memiliki IQ tinggi atau jenius, dengan begitu ia menjadi anggota termuda di Mensa saat usianya 3 tahun 7 bulan. Mensa merupakan komunitas yang anggotanya adalah orang-orang dengan IQ tertinggi di dunia.

Baca Juga: Rilis Produk Baru, Alva Motor Listrik Tanah Air Dibanderol Rp 20 Jutaan

Menurut informasi dari ibu Teddy, Beth Hobbs, mengatakan bahwa putranya bisa membaca tepatnya pada usia 26 bulan hanya dari menonton acara anak-anak di televisi dan menirukan bunyi huruf.

"Teddy mulai menghafal huruf-huruf itu dan saat kembali masuk sekolah TK setelah lockdown Covid, kami bilang ke gurunya bahwa Teddy sepertinya sudah belajar sendiri cara membaca," katanya, dikutip Jumat (11/08/2023).

"Kami mendapat telepon dari sekolah, ada seorang guru di sana yang sudah mengecek Teddy dan mengatakan 'ya dia bisa membaca!'"Beth mengaku tercengang saat melihat putra kecilnya itu melafalkan sesuatu sambil memainkan tablet. "Ibu, aku sedang menghitung dalam bahasa Mandarin," kata Beth, menirukan ucapan Teddy. 

Menyadari bahwa putranya adalah seorang jenius, Beth berharap Teddy bisa menikmati masa kecil seperti anak-anak sebayanya. Beth mengatakan, Teddy mengungkapkan bahwa dia ingin menjadi dokter suatu hari nanti.  Hal itu karena dia dan temannya suka bermain dokter-dokteran selama di playgroup. 

"Tetapi jika Anda bertanya apa yang dia inginkan, dia hanya akan mengatakan dia ingin fokus menjadi seorang Teddy,” kata dia. 

Seorang peneliti terkemuka pada tahun 1940-an bahkan menyebut bahwa seorang jenius harus memiliki IQ yang lebih tinggi, yaitu lebih dari 180 dan itu dan hanya ada 1 dari setiap 2 juta orang.

Baca Juga: Jutaan Ubur-ubur Serbu Pantai Probolinggo, Wisatawan Santuy Berenang

IQ (Intelligence Quotient) adalah standar skor atau angka untuk menilai tingkat kecerdasan mental atau kemampuan intelegensi seseorang berdasarkan rata-rata usia.

Skor IQ didapat melalui serangkaian tes psikologi. Istilah IQ sendiri mulai digunakan pada tahun 1912 oleh seorang psikolog bernama William Stern.

Berikut rentang angka yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kecerdasan seseorang:

  • IQ < 70: rendah atau kecenderungan disabilitas intelektual (memiliki kemampuan inteligensi di bawah rata-rata).
  • IQ 70-84: IQ rendah yang masih dalam kategori normal (dull normal).
  • IQ 85-114: Kecerdasan normal atau rata-rata.
  • IQ 115-129: Kecerdasan normal sedikit di atas rata-rata (bright normal).
  • IQ 130-144: Kemampuan intelegensi melebihi populasi seusianya (gifted).
  • IQ > 144: Jenius (highly gifted).

Adapun ciri-ciri fisik yang terdapat pada bayi ber-IQ tinggi, diantaranya:

Baca Juga: Soal Wacana Aturan Jual Beli Bus Bekas, Kemenhub Bakal Tindak Tegas Lagi

  •  Volume otak lebih besar di bagian tertentu

Dari hasil pemindaian menunjukkan bahwa orang berbakat atau jenius memiliki lebih banyak bidang abu-abu di otak mereka. Ini adalah bagian otak yang bekerja untuk menghitung dan memproses informasi. Bagian ini juga mengarahkan perhatian, ingatan, bahasa, persepsi, dan interpretasi Anda.

  • Peningkatan konektivitas wilayah otak

Menurut riset, seseorang yang sangat berbakat atau jenius biasanya memiliki bidang putih yang lebih aktif di otak mereka. Bidang putih ini yang bertindak sebagai 'pusat komunikasi' di otak. Adapun, otak orang yang jenius terlihat memiliki jaringan koneksi yang lebih baik dan karenanya menghasilkan pemikiran yang sangat cepat dan kompleks.

  • Peningkatan sensitivitas sensorik dan pemrosesan emosional

Otak orang jenius bisa mengalami "superstimulabilitas" yang membuat mereka sangat sensitif terhadap emosi serta perasaan orang lain. Hal ini dapat membantu mereka menjalin relasi dengan orang lain, tetapi kadang-kadang bisa membuat mereka kewalahan dan merasa cepat lelah.

Bahkan untuk orang tua juga harus banyak mengarahkan anak pada hal yang bermanfaat dan mendidiknya dengan cara yang tepat. S-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU