Tantangan Digital Dalam Transformasi Bisnis Nasabah Binaan PNM

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 18 Okt 2023 21:01 WIB

Tantangan Digital Dalam Transformasi Bisnis Nasabah Binaan PNM

i

Global Network for Advances Management (GNAM), (Foto: Dokumentasi PNM).

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Sebagai upaya transformasi bisnis, Direktur Operasional, Digital dan Teknologi Informasi PNM Sunar Basuki memaparkan strategi digital untuk upaya tersebut di Global Network for Advances Management (GNAM).

Mengingat saat ini penduduk usia produktif di Indonesia yang cukup tinggi, dengan generasi yang identik dengan kebiasaan penggunaan teknologi digital. PNM melihat ini merupakan sebuah tantangan dalam upaya transformasi bisnis mengingat calon nasabah binaan PNM akan mulai bergeser kepada generasi yang terbiasa dengan dunia digital.

Baca Juga: Bertemu Nasabah, Presiden Joko Widodo Apresiasi Kinerja PNM Mekaar

Sunar juga mengatakan bahwa nasabah binaan PNM ini berasal dari kelas ekonomi low income dengan kepemilikan smartphone yang belum merata.

"Sebagian besar nasabah Mekaar adalah generasi milenial yang sudah lebih maju memanfaatkan teknologi, jadi harus ada transformasi bisnis melalui digitalisasi. Apalagi kedepannya potential customer PNM adalah generasi Z yang lebih tech savy," paparnya dalam keterangan tertulis, Rabu (18/10/2023).

Baca Juga: Penyaluran Modal Ventura Tembus Rp 17,39 Triliun

Sunar mengatakan pihaknya berkomitmen memberikan literasi dan inklusi digital bagi nasabah yang belum melek digital. PNM diketahui bekerja sama melalui berbagai program dengan pihak ketiga dalam upaya tersebut.

Adapun ketua kelompok nasabah menjadi target utama literasi digital dari PNM. Nasabah diajarkan tentang pentingnya menggunakan media sosial dan e-commerce untuk mengembangkan usaha dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Baca Juga: Program PNM Sukses Berdayakan 381 Ribu Perempuan Garut

Lebih lanjut, ia mengatakan PNM berkomitmen mendorong keberlanjutan usaha nasabah ultra mikro dengan memberikan modal finansial, intelektual, dan sosial. Mengingat PNM merupakan lembaga jasa keuangan non-bank yang hadir untuk memberikan pendampingan bagi masyarakat prasejahtera yang tidak bankable.

Menurutnya, modal finansial, intelektual, dan sosial adalah modal prioritas. Jadi, perihal finansial harus diikuti dengan kemampuan digital.
"Ketika literasi keuangan sudah dipahami oleh nasabah akan lebih mudah untuk mengarahkan mereka memiliki produk keuangan selanjutnya baru bergeser ke literasi digital agar usaha mereka naik kelas," pungkasnya. ac

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU