Harga Cabai Masih Mahal, Mendag: Aceh Bisa Pasok Komoditas Itu ke Jawa

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 17 Des 2023 09:55 WIB

Harga Cabai Masih Mahal, Mendag: Aceh Bisa Pasok Komoditas Itu ke Jawa

i

Ilustrasi para pedagang cabai di pasar. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Wilayah Aceh yang dikenal sebagai daerah berjuluk Tanah Rencong yang juga penghasil cabai terbanyak itu diharapkan Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan agar bisa mengirimkan komoditas tersebut ke Jawa.

"Aceh ini ternyata penghasil cabai," kata Zulkifli saat berkunjung ke pasar tradisional di Kota Lhokseumawe beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Pasokan Migor Curah Menipis, Kemendag: Masih Mencukupi, Bisa Pakai ‘Second Brand’

Pasalnya, harga cabai di Aceh relatif murah dibanding di Pulau Jawa. Zulkifli menyebut harga cabai di Aceh Rp 30.000 per kilogram, sementara di Pulau Jawa mencapai Rp 120.000 per kilogram. 

Oleh karena itu, kata Zulkifli, bagaimana cara agar komoditas cabai hasil panen petani di provinsi paling barat Indonesia itu dapat dikirim ke Jawa, dan Kemendag RI juga siap membantu biaya pengangkutan. 

"(Biaya) transportasinya nanti kita bantu. Wah, itu untung besar, coba siapa yang bisa kirim cabai ke sana (Jawa),” ujarnya.

Dia memprediksi harga jual cabai di Pulau Jawa akan turun drastis jika cabai asal Aceh dikirim ke Jawa. “Bisa turun hingga Rp 50.000 per kilo dari Rp 120.000,” katanya. 

Baca Juga: Pelaksanaan Operasi Pasar Murah Dinilai Tak Efektif dan Bersifat Temporer

"(Kalau harga) cabai di Jawa Rp 50 ribu (per kilogram), cepat (laku), baru datang langsung diambil orang itu," ujarnya, Minggu (17/12/2023).

Ia berharap petani, pedagang, pengusaha, serta berbagai unsur pemangku kepentingan di provinsi paling barat Indonesia itu untuk terus bersama-sama mengupayakan agar Aceh dapat memasok komoditas cabai ke Pulau Jawa. 

Sementara itu, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Chairil Anwar mengatakan untuk angka produksi cabai merah maupun cabai rawit selalu surplus setiap tahun. 

Baca Juga: Kemendag Tunda Kenaikan HET Minyakita hingga Lebaran 2024, Masih Rp 14 Ribu per Liter

"Jadi untuk Aceh, kita cabai merah dan cabai rawit itu surplus. Sentra (produksi) kita masih tetap di Kabupaten Pidie, Aceh Tengah, Bener Meriah," ujarnya.

Sebagai informasi, pada 2022, produksi cabai merah pada mencapai 98.084 ton dengan luas panen 7.015 hektar dan produksi cabai rawit sebanyak 65.308 ton dengan luas panen 4.639 hektar. 

Karena selama ini, petani-petani di daerah sentral produksi cabai itu juga ada yang sudah membuat kontrak kerjasama dengan pengusaha dari luar Aceh, salah satunya dari Provinsi Riau, untuk menyuplai cabai ke daerah itu. Sehingga, harganya tetap stabil. jk-02/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU