Kenaikan Cukai Rokok 10% Bakal Kerek Tingkat Inflasi yang Tinggi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 03 Jan 2024 10:32 WIB

Kenaikan Cukai Rokok 10% Bakal Kerek Tingkat Inflasi yang Tinggi

i

Ilustrasi konsumsi rokok pada masyarakat. SP/ JKT

SURABAYAPAGI.com, Jakarta - Fenomena kenaikan Cukai Hasil Tembakau (CHT) sebesar 10% per Januari 2024 diproyeksikan Badan Pusat Statistik (BPS) bakal memunculkan besaran inflasi yang tinggi pada tahun 2024. Namun, dampak kenaikan cukai rokok terhadap inflasi akan berlangsung secara bertahap.

"Kemungkinan pada bulan inflasi bulan Januari atau di bulan-bulan berikutnya secara bertahap seperti biasanya yang kita lihat di data-data historis yang telah terjadi," ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Rabu (03/01/2024).

Baca Juga: Sri Mulyani-Prabowo, Bertukar Senyum

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini. Dia menyebut, dampak cukai rokok akan terasa dari seberapa besar produsen menaikkan harga jual rokok di masyarakat.

"Sekali lagi efek dari kenaikan cukai apapun terhadap inflasi tergantung kepada seberapa kenaikan harga produk yang diterima oleh konsumen," tegas Amalia.

Sementara itu, diketahui kelompok pengeluaran yang menjadi penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 1,07 persen dan andil inflasi sebesar 0,29 persen.

Lebih lanjut, berdasarkan data BPS, komoditas rokok menjadi salah satu kontributor besar dalam kinerja inflasi Indonesia. Dalam inflasi tahunan Desember 2023 sebesar 2,61%, komoditas rokok kretek filter menjelaskan 0,17% dari realisasi tersebut.  

Baca Juga: Akankah Sri Mulyani Dipakai Lagi, Bila Prabowo Presiden?

Sementara jika diperinci berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi di kelompok makanan minuman dan tembakau yaitu sebesar 6,18% dengan andil 1,6% terhadap inflasi umum. 

Selain rokok kretek filter, komoditas yang memberikan inflasi kelompok ini adalah beras dengan andil 0,53%, cabai merah 0,24%, cabai rawit andil 0,1%, dan bawang putih yang memberikan andil 0,08%.  

Sementara itu, pada 2022 lalu pemerintah telah menetapkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok yang naik rata-rata 10% pada 2023 dan 2024.  

Baca Juga: Sri Mulyani, tak Mau Sinkronisasi dengan Prabowo

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menaikkan tarif cukai hasil tembakau (CHT) sebesar 10 persen mulai 1 Januari 2024. Dengan demikian, harga semua jenis rokok akan lebih mahal.

Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 191 tahun 2022 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192 Tahun 2021 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau Berupa Sigaret, Cerutu, Rokok Daun atau Klobor dan Tembakau Iris.

Sri Mulyani berharap kenaikan cukai rokok dapat berpengaruh terhadap menurunnya keterjangkauan rokok di masyarakat. jk-03/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU