Sri Mulyani, tak Mau Sinkronisasi dengan Prabowo

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 20 Feb 2024 21:04 WIB

Sri Mulyani, tak Mau Sinkronisasi dengan Prabowo

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Beredar poster digital yang menunjukkan susunan nama-nama yang akan menjabat menteri jika paslon nomor urut 2 resmi terpilih menggantikan Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.

Poster itu pertama kali diunggah oleh akun X (Twitter) @PolJokesID pada Senin (19/2/2024) kemarin pukul 19:35 WIB. Hingga Selasa (20/2/2024) malam, cuitan akun PolKokesID sudah diakses 17,6 juta kali. Serta cuitan itu sudah disukai 44.917 kali dan sudah 33.526 kali dibagikan ulang oleh pengguna akun X Twitter. Selain itu, sudah ada 8.858 komentar yang menyauti cuitan tersebut.

Baca Juga: Bisnis Susu akan Dimudahkan Prabowo

Di dalam poster ini muncul nama-nama seperti Airlangga Hartarto yang disebut akan menduduki jabatan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Erick Thohir yang disebut sebagai Menko Bidang Energi, Investasi dan Lingkungan Hidup.

Nama Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno masuk jejeran trending topic di X.

Hingga berita ini dirilis, sudah 5.367 tweet yang membahas soal Sri Mulyani dan 1.033 tweet terkait Retno.

Ramainya diskusi soal Sri Mulyani dan Retno dikarenakan keduanya tak masuk dalam susunan nama menteri di kabinet Prabowo. Banyak netizen yang mengungkapkan kesedihan jika dua pejabat tersebut benar tak masuk kabinet Prabowo nantinya.

 

Menkeu Baru Wishnu Wardhana

Seperti berita yang beredar belakangan, nama Sri Mulyani Indrawati tak ada dalam daftar kabinet yang beredar ini. Jabatan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan pun konon bakal digantikan Wishnu Wardhana yang merupakan CEO perusahaan energi Indika Energy.

Wishnu Wardhana selama ini menjadi Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Selama ini beredar kabar, Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah tak merestui permintaan anggaran yang diajukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

 

Sri Mulyani tak Gabung

Tanda-tanda Sri Mulyani tak akan gabung dalam kabinet Prabowo-Gibran, dibenarkan anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo.

"Tapi kalau saya sebagai ekonom membaca dan melihat memang chemistry Pak Prabowo dengan Mba Ani (Sri Mulyani) enggak jalan," kata Dradjad yang dikenal sebagai ekonom Indef itu.

Sejauh ini, kata mantan anggota DPR asal PAN ini, memang belum ada pembahasan terkait susunan kabinet Prabowo-Gibran. Termasuk siapa menkeu atau menteri bidang ekonomi lainnya. Besar kemungkinan, susunan kabinet Prabowo-Gibran dibahas di pertemuan ketum parpol pendukung.

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo menuturkan belum ada pembahasan mendetail mengenai nama-nama calon menteri Prabowo-Gibran.

"Sependek pengetahuan saya, belum ada pembahasan mendetail tentang nama-nama," kata Drajad pada Selasa (20/2/2024).

Drajad mengatakan meskipun belum membahas nama-nama calon menteri, akan tetapi prinsip umum dalam penyusunan kabinet tentu sudah disepakati.

Menurut dia, hal tersebut dibahas oleh Presiden Joko Widodo, Prabowo, Gibran dan Ketua Umum partai politik Koalisi Indonesia Maju.

"Selain Presiden Jokowi, Pak Prabowo dan Mas Gibran yang membahas adalah para Ketum parpol KIM. Prinsip-prinsip dan kerangka besarnya tentu sudah dibicarakan karena beliau-beliau itu sering bertemu," kata dia

 

Tak ikut Bahas Sinkronisasi

Baca Juga: Pidato Presiden RI Terpilih Prabowo Subianto

Menkeu Sri Mulyani, pastikan dirinya memilih tidak ikut membahas sinkronisasi pemerintahan dengan presiden berikutnya.

"Biar Bapak Presiden saja, ya. Aku enggaklah, aku ngurus APBN aja," kata Sri Mulyani di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (19/3/2024).

Perlu diketahui, Prabowo Subianto yang juga Menteri Pertahanan dalam debat ketiga Capres 2024, Minggu, 7 Januari 2024,  menyebutkan soal Menteri Keuangan, Sri Mulyani banyak tidak menyetujui anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

 

Pekerjaan Terberat Prabowo-Gibran

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara memprediksi mencari sosok pengganti Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan adalah pekerjaan terberat Prabowo-Gibran ke depannya.

Menurutnya, hubungan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan Prabowo yang sebelumnya tidak terlalu bagus. Kondisi tersebut akan menyebabkan Sri Mulyani sulit untuk bersedia bergabung di Kabinet Prabowo yang baru.

"Nah hubungan Sri Mulyani dengan prabowo juga kurang bagus ya sehingga sepertinya akan sulit bagi srimul untuk mau bergabung dengan kabinet prabowo yang baru," kata Bhima kepada Kontan.co.id, Minggu (18/2).

 

Harus Miliki Moral Sri Mulyani

Sejumlah ekonom menitipkan pesan kepada calon presiden baru Indonesia terkait penetapan posisi menteri keuangan pengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Baca Juga: Prabowo tak Nyatakan Jamin Kebebasan Pers, Cuma Pengetahuan

Ekonom dari Universitas Indonesia (UI) Ninasapti Triaswati menilai posisi menteri keuangan ke depan haruslah orang yang memiliki moral seperti Sri Mulyani, yakni berani mengatakan uang APBN harus diperuntukkan bagi kepentingan rakyat semata.

Nina menyebutkan, nama-nama pengganti yang cocok seperti Sri Mulyani banyak, seperti Wakil menteri keuangan Suahasil Nazara, Mantan menteri keuangan Chatib Basri dan Bambang Brodjonegoro, Namun, menurutnya yang terpenting saat ini ialah sosok menteri keuangan yang memiliki keberanian menjaga fiskal yang kuat seperti Sri Mulyani.

Senada dengan Nina, Ekonom yang merupakan Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti juga menekankan, menteri keuangan pengganti Sri Mulyani juga harus memiliki sikap yang mampu mengerem kebijakan presiden baru. Apalagi kebijakannya banyak bergantung pada APBN.

"Jadi harus bisa ngerem, misalnya bansos kan kemarin jor-joran, itu dia harus punya kapasitas untuk ngerem, tidak yes man, yes man," tutur Esther.

 

Daftar Kabinet, Hoaks

Tapi Waketum Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menyebut daftar anggota kabinet calon presiden  Prabowo Subianto yang beredar viral itu dipastikan hoaks alias berita bohong.

"Semua bocoran kabinet dari pengalaman kita semua itu biasanya hoax. Kenapa? Karena ini biasanya asumsi dan prediksi orang. Prediksi tentunya bisa salah bisa benar tapi dari pengalaman kita kan seringkali salah," kata Sara kepada CNNIndonesia.com, Selasa (20/2).

Sara menambahkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran masih menunggu hasil resmi dari KPU untuk hitungan Pilpres maupun Pileg.

Sekretaris TKN Nusron Wahid mengatakan informasi bocoran tersebut tidak jelas sumbernya.

"Namanya juga sosmed. Berita dari sumber yang tidak jelas," kata Nusron, di Jakarta, Selasa siangnya . n erc, jk, rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU