Dana Bansos, Dietrek-etrek Sampai DPR

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 20 Mar 2024 20:06 WIB

Dana Bansos, Dietrek-etrek Sampai DPR

i

Raditya M Khadaffi

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pembaca apa tahu istilah dietrek etrek dalam judul catatan politik saya di atas? Pembaca yang non jawatimuran pasti tak mungkin paham kata itu.

Saya cari googling KBBI-nya dietrek-etrek malah dijawab "Dietrek etrek in the kbbi dictionary"

Baca Juga: Jokowi vs Mega, Prabowo vs Mega = Kekuasaan

Tapi dalam bahasa Suroboyoan tempat saya lahir, ‘dietrek-etrek’ itu dijlentrehkan untuk dipermalukan.

Juga dalam bahasa Jawa, kakek saya yang asli Muntilan Magelang, bilang arti dietrek-etrek itu diolok-olokan.

Keponakan saya ABG, bilang dalam bahasa gaul, dietrek-etrek itu di-enyek atau diejek.

Ini mirip dengan arti di gunjingi atau sesuatu yang membuat kita minder / drop / tak semangat.

Intinya yang dapat membuat kita "drop" gara-gara di-enyek atau dietrek-etrek.

Pelajaran bahasa saya mengajarkan tuturan bahasa adalah kemampuan komunikatif berupa kemampuan berbahasa dan

kemampuan mengungkapkan sesuai dengan fungsi dan situasi. Selain norma-norma

pemakaian dalam konteks sosialnya.

Kata dietrek-etrek saya populerkan agar jadi serapan di KBBI, terkait tuturan bahasa Jawa yang sering dipakai arek kampung rumah kakek-nenek saya, Gubeng Airlangga Surabaya. Kata ini pernah saya dengar pada acara Pojok Kampung JTV.

Guru bahasa Indonesia di kantor saya bilang tuturan bahasa Jawa etrek etrek mengandung aspek fonologi, morfologi, dan semantik.

Ada bunyi vokal khas Suroboyoan.

Contoh perubahan bunyi dhuwit [duwIt] dengan dhuwik [duwe?], takrepotane

[ta?rεpotane] menjadi ngerepotno [rpotnO], garagarae [gara garae] menjadi gara-garane [gara garane].

 

***

 

Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR di komplek parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2024), Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, mengadu.

Anggaran bansosnya melonjak tajam di 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Nilainya mencapai Rp 22,5 triliun atau naik 135,1% dibandingkan 2023 yang mencapai Rp 9,6 triliun.

Sri Mulayani membeberkan anggaran bansos di 2023 senilai Rp 9,6 triliun, sementara tahun 2024 melonjak menjadi Rp 22,5 triliun.

"Anggaran bansos kita melonjak tajam dari Rp 9,6 triliun tahun lalu ke Rp 22,5 triliun atau naik 135,1% dibandingkan tahun sebelumnya," kata Sri Mulyani dalam rapat.

Sri Mulayani merinci pembagian anggaran tersebut, di antaranya Rp 12,8 triliun untuk pemanfaatan di Kementerian Sosial (Kemensos). Penyaluran di Kemensos, yakni untuk 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di program keluarga harapan dan kartu sembako bagi 18,7 juta KPM.

"Ini terutama untuk Kemensos Rp 12,8 (triliun) penyaluran PKH itu masih rutin untuk penyaluran PKH 10 juta dan sembako untuk 18,7 juta penerima. Kemenkes Rp 7,7 T untuk iuran PBI," ujarnya.

Juga ada bansos Kemendikbudristek. Anggarannya sebesar Rp 900 miliar bagi 1.000 siswa penerima Program Indonesia Pintar dan KIP kuliah untuk 105 ribu mahasiswa.

Sementara Kemenag anggaran bansosnya mencapai Rp 1,1 triliun untuk bantuan PIP bagi 1,4 juta siswa dan KIP kuliah bagi 11,1 ribu mahasiswa.

Baca Juga: Cari SIM Dibawah 17 Tahun, Benchmark Gibran

"Kemendikbud Rp 900 miliar untuk program Indonesia pintar dan Kemenag Rp 1,1 triliun untuk program Indonesia pintar dan KIP kuliah dan BNPB Rp 800 miliar untuk bencana," pungkasnya.

 

***

 

Pada hari yang sama, anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi PDIP, My Esti Wijayati, mengaku kaget dengan pencairan bantuan sosial (bansos) pada Januari hingga Februari 2024.

Menteri Sosial Tri Rismaharini pun merespons kekagetan My Esti .

"BPNT (Bantuan Pangan Nontunai) dan PKH (Program Keluarga Harapan) itu lumrah atau biasanya keluar di awal bulan Maret. Itu data saya yang DIY. Tapi untuk tahun 2024 ini keluarnya cukup membuat kita terkaget-kaget berr, berr, berr, di Januari-Februari, masih ditambah di luar yang ada di dalam payungnya Kemensos," kata Esti dalam rapat kerja, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PDI-P My Esti Wijayanti juga membeberkan temuannya tentang lonjakan penyaluran bansos di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pada awal tahun atau tepatnya sebelum kontestasi Pemilu dan Pilpres 2024, bansos pangan mengalir deras.

"Kami merasakan di DIY, bagaimana bombardir bansos yang mengalir tiada henti," kata Esti, dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Mensos, di Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2024).

 

 

***

Baca Juga: Tudingan Politisasi Bansos tak Terbukti, Jokowi Senang

 

Menteri Sosial Tri Rismaharini, menanggapi data Kementerian Keuangan di mana anggaran untuk Bansos di 2024 naik 135% dari tahun sebelumnya. Risma mengaku tak mengetahui perihal hal itu.

"Ya itu, lonjaknya di mana? Ndak tahu, jangan tanya aku tanya Bu Sri Mulyani," katanya menyuruh anggota DPR bertanya ke Menkeu.

Menteri Sosial Tri Rismaharini juga heran soal heboh bantuan sosial (bansos) pangan menjelang Pilpres 2024. Risma menegaskan, dirinya tidak terkait dengan hal tersebut.

Sementara penyaluran bansos di luar program tersebut di luar lingkup tanggung jawab Kementerian Sosial (Kemensos) Oleh karena itu, ia tidak dapat banyak bicara terkait kabar tersebut.

Juga dana makan siang gratis ditanyakan bergantian oleh dua anggota DPR - RI perempuan dari PKB dan PPP.

Dua anggota Komisi XI DPR Fraksi PKB Anis Byarwati dan Fraksi PPP Wartiah mencecar Sri Mulyani mengenai program makan siang gratis.

Anis mempertanyakan sumber anggaran untuk membiayai program tersebut.

Apalagi, sudah dilakukan uji coba di beberapa SD sehingga dinilai perlu untuk disebutkan sumber pembiayaannya.

"Ini sampai sekarang belum masuk di kepala saya, sementara anggaran yang dibutuhkan sangat-sangat besar dan sudah dipikirkan pula, sudah dirapatkan pula. Tolong berikan pencerahan," jelasnya

Anggota Fraksi PPP Wartiah. Dirinya meminta penjelasan dari program tersebut apakah anggarannya akan menggerus dana BOS.

“Ini jadi pertanyaan kami di daerah, tentang satu hal yaitu program makan siang gratis yang akan menggerus dana BOS, apakah isu itu benar? Karena banyak penolakan dari guru-guru, itu yang beredae di daerah kami Nusa Tenggara Barat untuk disampaikan di forum ini,” kata Wartiah.

Apakah Presiden Jokowi, pernah membayangkan dana bansos dan makan siang gratis akhirnya dietrek-etrek oleh wakil rakyat yang penanyakan perempuan semua kepada dua menteri Jokowi yang juga perempuan. ([email protected])

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU