Aksi Demo Tolak Revisi UU Pilkada, Disusupi Massa Berbambu, Berbatu dan Konon Bawa Senjata Tajam di Jalan Asia Afrika Jakarta
Baca Juga: Mahasiswa dan Buruh Geruduk DPRD Jatim, Pertanyakan Kemerdekaan Sejati
SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Aksi 8 Parpol KIM di DPR - RI yang mencoba revisi UU Pilkada dan abaikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK), berbuntut pembakaran halte, ban, kardus dan sepeda motor. Polri menebar air water cannon dan kendaraan taktis halau masa, sampai pukul 21.30 semalam. Belum diketahui massa yang anarkis semalam.
Aparat Kepolisian menghalau massa. Aparat yang membentuk barisan dengan tameng, dilempari batu.
Pantauan koresponden Surabaya Pagi di Jakarta, ada massa yang terlihat mundur ke arah Jalan Gerbang Pemuda. Sekelompok massa terlihat pergi dengan motor dan angkot meninggalkan area tersebut. Barisan polisi terus berjalan ke Jalan Gerbang Pemuda untuk membubarkan massa.
Selain itu, polisi juga telah membubarkan massa yang sempat masuk ke Tol Dalam Kota. Kini, ruas Tol Dalam Kota sudah steril dari massa demo.
Meski demikian, Jalan Gatot Subroto dan Tol Dalam Kota di depan DPR masih ditutup. Kendaraan belum dapat melintas. Para wartawan terkejut atas kedatangan massa yang membawa bambu usai Magrib.
Sekelompok massa yang mayoritas mengenakan celana berwarna abu-abu mendadak datang ke sekitar gedung DPR. Mereka datang saat massa aksi mahasiswa yang sejak pagi menggelar demo tolak revisi UU Pilkada berangsur pulang.
Massa tersebut datang dari seberang kawasan DPR sekitar pukul 18.15 WIB. Mereka terlihat datang membawa bambu. Ada senjata tajam.
Sebagian dari mereka kemudian membakar spanduk dan melemparkan batu hingga botol ke arah gedung DPR. Polisi yang berjaga sempat membubarkan mereka.
Setelah itu, massa yang berbeda itu terlihat merusak halte yang ada di trotoar. Mereka kemudian kembali memukul pagar DPR dengan bambu yang dibawa. Ricuh. Puluhan sepeda motor bergeletakan di tinggal pemiliknya. Ada yang terbakar.
Namun, sekitar pukul 20.15 wib, massa aksi tolak revisi UU Pilkada telah membubarkan diri dari sekitar gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/8) malam. Area depan gedung DPR sudah steril dari massa.
Hanya saja, ada puluhan petugas sampai pukul 21.30 wib, masih terlihat berjaga di beberapa titik di depan gedung DPR.
4.000 Mahasiswa Turun
Massa aksi yang menolak pengesahan revisi Undang-Undang (UU) Pilkada, sore kemarin, merobohkan gerbang pintu masuk belakang atau Gerbang Pancasila Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta.
Aksi unjuk rasa ini merupakan respons terhadap tindakan inkonstitusional DPR yang mendadak menggelar rapat Badan Legislasi (Baleg) pada Rabu (21/8/2024).
Massa dari berbagai elemen, sejak pagi sudah mengepung kawasan Gedung MPR/ DPR di Jakarta. Mereka menolak pengesahan Revisi UU Pilkada.
Aksi demo ini bagian dari gerakan 'peringatan darurat Indonesia' yang viral di media sosial setelah DPR bermanuver mengabaikan putusan MK. Terpantau di platform media sosial X, aksi serupa juga terjadi di beberapa kota di Indonesia.
massa aksi mulai memadati kawasan depan Gedung DPR RI mulai pukul 10.20 WIB. Massa aksi terdiri dari berbagai elemen.
Baru pada pukul 17.00 WIB, terlihat sejumlah massa menerobos ke Tol Dalam Kota. Mereka terlihat berjalan di tengah ruas tol.
Selain itu, ada massa yang duduk di pagar pembatas tol. Arus lalu lintas di Tol Dalam Kota dari Slipi arah Semanggi terlihat padat.
Pagar Gedung DPR Jebol
Sementara itu, di gedung DPR, pintu pagar sudah jebol di beberapa titik. Aparat kepolisian pun mulai menembakkan gas air mata ke arah massa yang bertahan di depan gedung DPR.
Baca Juga: Reza Rahadian: Ini Bukan Negara Milik Keluarga Tertentu, Saya Tak Bisa Diam
Terpantau, para mahasiswa berdatangan ke gedung DPR/MPR Senayan, dari berbagai arah sekitar pukul 12.30 WIB. Ini aksi demonstrasi besar-besaran dari mahasiswa dari beberapa kampus. Diantaranya dari Universitas Indonesia, Universitas Budi Luhur dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Dari informasi mahasiswa yang datang jauh lebih banyak, dibanding buruh yang demo paginya. Setidaknya berkali-kali lipat dari awal. Ada sekitar 3.000-4.000 orang dari BEM SI, BEM UI dan kampus lainnya.
Semakin bertambahnya massa mahasiswa, massa buruh yang telah menggelar aksi sejak pagi mulai meninggalkan lokasi demo.
Coret Dinding DPR Tulis Revolusi
Dari pantauan, massa serikat buruh mundur dari aksi, digantikan mahasiswa. Sesaat setelah mahasiswa mengambil alih "panggung" aksi, situasi mulai tidak kondusif. Terlihat massa mulai membakar ban, mencoret dinding DPR, menulis revolusi, hingga melempari bambu dan botol minum.
Massa pengunjuk rasa berusaha mendobrak masuk melewati pagar hitam yang berada di belakang Gedung MPR/DPR/DPD RI, tepatnya di depan Lapangan Tembak Senayan.
Massa menjebol pagar untuk bisa masuk. Aparat kepolisian berjaga di halaman gedung kompleks parlemen.
Tampak sisi gerbang sebelah kiri DPR dekat gedung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) jebol.
Tampak petugas kepolisian berjaga di sekitar gerbang lengkap dengan atribut pengamanan.
Mulai pukul 15.00 WIB, massa di luar meneriakkan 'masuk-masuk'. Situasi di dalam masih kondusif, terlihat polisi juga melakukan audiensi.
Ada mahasiswa yang memakai almamater berwarna biru dongker mencoba masuk melewati gerbang hitam setinggi kurang lebih 5 meter itu.
Mereka juga terpantau memukul pagar, mengibarkan bendera di sela-sela pagar, hingga melempari petugas polisi yang berjaga di balik pagar dengan botol plastik berisi air.
Baca Juga: Jamula Dikerjakan Lingkaran Kekuasaan, Massa Anti Korupsi Minta Kejaksaan Turun Tangan
Mahasiswa tak Dipedulikan Petugas
Meski demikian, aktivitas mahasiswa itu tidak dipedulikan petugas. Polisi tetap berdiri di hadapan pagar yang berbatasan dengan massa di luar.
Beberapa saat kemudian, massa mulai menggoyangkan pagar hitam hingga beberapa sisi pagar terangkat.
Massa demo yang mayoritas dari kalangan mahasiswa melakukan orasi di gerbang besi itu.
Baru pukul 15.20 WIB, terlihat gerbang besi tempat akses mobil masuk telah roboh. Massa menginjak gerbang tersebut.
Sementara bagian bawah pagar besi menjadi dalam keadaan berdiri dengan ketinggian sekitar 1 meter. Massa pun membentangkan bendera institusi kampus dan bendera Merah Putih.
Terdengar teriakan orasi massa secara bergiliran. Flare berwarna hijau mewarnai aksi tersebut.
Aparat Berbaris Tiga Lapis
Terpantau dalam gedung DPR, aparat kepolisian telah berbaris. Tampak barisan aparat sudah dibentuk dalam tiga lapis dengan masing-masing berjarak sekitar 10 meter.
Selain itu, terlihat kendaraan taktis (rantis) water cannon telah terparkir di depan Gerbang Pancasila. Polisi juga telah memasang garda pagar besi setinggi sekitar 2 meter tepat di belakang barisan paling depan aparat per pukul 15.30 WIB. n erc/jk/cr9/cr8/rmc
Editor : Moch Ilham