SURABAYAPAGI.com, Batu - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu bersama Pemerintah Desa (Pemdes) akan memanfaatkan lahan tidur seluas kurang lebih 10 hektar dengan ditanami jagung dengan melibatkan para petani lokal sebagai penggarap dan penerima manfaat, yang berlokasi di Jalan Jalibar, Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu.
Selain penyediaan lahan, para petani juga akan diberi bibit jagung dan pupuk sesuai dengan kebutuhan mereka. Sejauh ini, sosialisasi dan diskusi sudah dilakukan dengan perwakilan 8 kelompok tani di wilayah Desa Oro-Oro Ombo. Tahap selanjutnya akan dilakukan bimbingan teknis hingga lahan tersebut difungsikan.
Baca Juga: Destinasi Wisata Brakseng Tawarkan Pemandangan Perkebunan yang Sejuk Asri
Sementara itu, Kepala DPKP Kota Batu Heru Yulianto menambahkan bahwa para petani akan mendapatkan bantuan bibit jagung dan pupuk. Bantuan pada tahun 2024 ini akan diambilkan dari APBD melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Kota Batu.
"Karena gebrakan awal ini kami belum menyediakan anggaran khusus, sehingga kami menganggarkan melalui DBHCHT. Awalnya anggaran itu akan digunakan untuk kebutuhan lain, cuman karena ini urgent, jadi dialihkan dulu untuk mendukung program ketahanan pangan nasional," ujar Heru, Rabu (06/11/2024).
Baca Juga: Sambut Wisatawan Jelang Nataru, Pemkot Batu Perbaiki Sejumlah Infrastruktur
Nantinya, hasil panen jagung nantinya akan dialokasikan semua kepada petani. Tidak hanya itu, pihaknya juga membebaskan para petani untuk memfungsikan hasil pertanian baik dijual ke pasaran atau digunakan untuk pakan ternak mereka.
"Jadi para petani disini juga banyak yang memiliki ternak dan kebanyakan hasil panen jagung digunakan untuk pakan ternak. Sehingga tidak jadi masalah ketika hasil panen dipakai untuk konsumsi masyarakat maupun ternak. Kan misal sapi diberi jagung kualitas bagus, tentu produksi susu bisa lebih baik," jelasnya.
Baca Juga: Batu Eduplay, Wisata Bermain dan Rekreasi Anak di Tengah Hutan Pinus
Lebih lanjut, program ini juga akan berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya. Tentu, dalam pelaksanaannya akan terus dikembangkan ke desa atau kelurahan lain yang memiliki potensi pertanian. Para petani pun juga ikut merasa bersyukur dan terbantu dengan adanya program ketahanan pangan tersebut. bt-01/dsy
Editor : Desy Ayu