Sungai Kaliasat Mengering, Warga di Blitar Kesulitan untuk Berladang

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 08 Nov 2024 10:25 WIB

Sungai Kaliasat Mengering, Warga di Blitar Kesulitan untuk Berladang

i

Kondisi lubang misterius yang membuat Sungai Kaliasat di Desa Dawuhan, Kademangan, Kabupaten Blitar mengering hingga resahkan warga. SP/ BLT

SURABAYAPAGI.com, Blitar - Warga di Desa Dawuhan, Kademangan, Kabupaten Blitar mulai mengeluh dan kesulitan untuk berladang usai Sungai Kaliasat atau Kedung Betek mengering total akibat munculnya lubang misterius.

Padahal, Sungai Kaliasat yang selalu penuh air saat musim hujan tiba. Namun, kini setelah ada lubang misterius itu air langsung mengarah ke dalam lubang. Sehingga saat ini sungai tersebut mengering.

Baca Juga: 5000 Ayam Broiler Ludes Terbakar, Pemilik Rugi Ratusan Juta Rupiah

"Iya biasanya (Air sungai) dipakai beberapa warga untuk berladang. Ya untuk tambahan air, biasanya untuk nyiram obat tanaman di ladang sekitar situ. Kemarin pas hujan ya tidak ada (air) karena masuk ke situ (lubang)," ujar salah satu warga Dusun Kaliandong, Dawuhan, Didik (35), Jumat (08/11/2024).

Sebenarnya sungai bukanlah sumber utama bagi untuk berladang dan bercocok tanam. Pasalnya, mayoritas warga lebih banyak memanfaatkan air hujan untuk menanam. 

Baca Juga: Tanggapan Error Pj Bupati Sampang Terkesan Lari Dari Isu Skandal ASN Mesum

"Kalau untuk ladang (warga) memanfaatkan air hujan, jadi kalau musim hujan warga baru mulai tanam," imbuhnya.

Saat ini, warga sekitar cukup was-was adanya lubang misterius itu. Sebab, sejumlah warga kerap beraktivitas di ladang sekitar sungai. Warga berharap pihak terkait dapat segera menindaklanjuti temuan lubang itu.

Baca Juga: Unik! BMW M4 Competition Disulap Jadi Armada Kepolisian Australia

"Ya cukup was-was, karena kan ada warga yang berladang di sini. Tapi kemarin sudah ada petugas yang datang, infonya akan dicek dengan alat dulu dan sebagainya," tandasnya.

Diketahui sebelumnya, lubang misterius itu ditemukan oleh warga sejak Jumat (01/11/2024). Temuan ini kemudian dilaporkan ke BPBD Kabupaten Blitar utnuk dilakukan pengecekan, lantaran semakin hari ke hari menjadi meresahkan warga sekitar. bl-01/dsy

Editor : Desy Ayu

BERITA TERBARU