SURABAYAPAGI.COM, Blitar - Pada Kamis (7/11) malam dimulai pukul 19.30 Lapas Klas IIB Blitar melakukan operasi gabungan mendadak di beberapa kamar kamar penghuni warga binaan guna antisipasi terjadinya gangguan kamtibmas, penyalahgunaan narkoba, penipuan termasuk judi online.
Operasi tersebut dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia, atas Instruksi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Hal itu disampaikan oleh Kepala Lapas Klas II B Blitar Romi Novitrian pada wartawan, usainya dilakukan operasi.
Baca Juga: 468 WBP Lapas Kelas IIB Blitar Gunakan Hak Suaranya dalam Pilkada 2024
Menurut Romi, dalam operasi gabungan yang terdiri dari pihak BNN, Polres Blitar Kota, sasaran utama operasi adalah HP termasuk narkoba atau jenis obat obatan lainya, karena indikator adanya narkoba di seluruh Lapas.
"Jadi sasaran utamanya adalah ponsel, sekaligus narkoba maupun obat obatan terlarang, namun semuanya nihil, hanya kita temukan radio kecil, parfum, kartu remi, juga ada beberapa paku, dan pisau cukur, semuanya kita sita, walau tidak berbahaya, menurut aturan tidak boleh menyimpan barang-barang yang bisa membahayakan para warga binaan itu sendiri," kata Romi pada wartawan.
Baca Juga: 269 Napi Klas II B Blitar Terima Remisi, 5 Diantaranya Langsung Bebas
Selain memeriksa barang barang bawaan atau simpanan para warga binaan yang berada dalam rak rak baju warga binaan dalam kamar, juga dilakukan tes urine secara acak, dari tiga kamar yang besar.
"Benar teman-teman wartawan, bahwa sasaran utama adalah penyalahgunaan narkoba, seperti tadi kita acak, seperti teman teman wartawan tau sendiri, tanpa tunjukan, dan untuk diketahui, seluruh Lapas di Jawa Timur 50 % ada indikator kasus narkoba, untuk kali ini kita memeriksa pada Blok B, C dan Blok D sejumlah perkamarnya ada 35 sampai 39 orang, dan pemeriksaan urine tadi oleh BNN secara acak sebanyak 60 orang. Alhamdulillah hasilnya nihil, untuk diketahui rekan rekan, bahwa kami setiap saat selalu melakukan pengawasan dan penggeledahan di setiap kamar," ungkap Romi Novitrian.
Romi juga menambahkan bahwa untuk Lapas Klas IIB Blitar seharusnya berkapasitas 140 orang penghuni, kali ini sebanyak 510 warga binaan, jadi terjadi kelebihan kapasitas,
"Jadi setiap saat kita lakukan pengawasan terhadap warga binaan karena over kapasitas, demi keamanan dan keselamatan warga binaan, yaa kita memanusiakan sesama," pungkas Romi. Les
Editor : Moch Ilham