SURABAYAPAGI.com, Batu - Sebagai langkah menekan kasus demam berdarah dengue (DBD), Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, Jawa Timur menerapkan lima pola pencegahan
"Pencegahan DBD di Kota Batu terus dilakukan dengan melakukan penyelidikan epidemiologi di wilayah kasus untuk mencegah penularan," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu Aditya Prasaja, Selasa (12/11/2024).
Baca Juga: Peralihan Musim Penghujan, Dinkes Lamongan Imbau Waspadai Kasus DBD dan Leptospirosis
Menurutnya, untuk langkah pertama yang dilakukan, yakni melaksanakan penyelidikan epidemiologi secara masif di wilayah setempat. Lalu selanjutnya, melaksanakan kegiatan penyuluhan guna meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap DBD, salah satunya dengan tanggap membawa pasien yang telah mengalami gejala penyakit tersebut ke puskesmas maupun rumah sakit.
Lebih lanjut, pihaknya juga aktif menyosialisasikan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebagai langkah paling dini mencegah merebaknya DBD dengan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat. Sebagai bentuk pencegahan yang murah, mudah, efektif, dan aman.
"Kampanye PSN Serentak yang dilakukan pada Februari dan November adalah salah satu upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan DBD," ujarnya.
Baca Juga: Dokter: Waspada Peningkatan Kasus DBD pada Anak-Anak
Sedangkan, langkah lainnya, yakni dengan meningkatkan pemahaman para pelajar terhadap bahaya DBD, maka Dinas Kesehatan Kota Batu menggandeng pihak sekolah dalam pelaksanaan sosialisasi.
"Melalui unit kesehatan sekolah (UKS) dilakukan penyuluhan, pemberian poster, serta kegiatan sarasehan pencegahan dan pengendalian DBD. Baru-baru ini kami menyelenggarakannya di sekolah se-Kota Batu," kata dia.
Baca Juga: Cegah Penyebaran DBD, Pemkab Mojokerto Gelar Fogging Serentak
Sebagai informasi, hingga November 2024 angkanya sebanyak 414 kasus. Sedangkan sepanjang 2023 jumlah kasus DBD berada di 128 kasus. Sedangkan untuk gejala DBD di Kota Batu, seseorang yang terjangkit penyakit tersebut mulanya akan mengalami demam mendadak, mual, nyeri sendiri, dan sakit kepala.
"Gejala lanjutan dapat terjadi perdarahan seperti hidung berdarah, gusi berdarah bahkan muntah darah," ucapnya. bt-01/dsy
Editor : Desy Ayu