SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Rendahnya elektabilitas pasangan Calon Gubernur Tri Rismaharini - Gus Hans dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024 membuat Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri turun gunung.
Anak kedua Presiden Pertama RI Soekarno itu mengumpulkan pengurus DPD, DPC, anggota Fraksi DPR RI, DPRD seluruh Jawa Timur dan Calon semua Kepala Daerah untuk konsolidasi internal jelang coblosan 27 November 2024 nanti di Shangri La Hotel Surabaya, Selasa (12/11/24).
Baca Juga: Hadir di Tengah Masyarakat, PDIP Jombang Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir di Kesamben
Tidak tanggung tanggung dalam konsolidasi intern juga mendatangkan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto serta Wakil Ketua Prananda Prabowo. Para petinggi PDI-P ini tidak ingin Jawa Timur yang merupakan basis suara besar partai berlambang banteng moncong putih ini kalah dalam Pilkada Provinsi maupun Kabupaten/kota.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Said Abdullah mengatakan, Ketua Umum Megawati Soekarno Putri menegaskan bahwa kemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung oleh PDI Perjuangan, Tri Rismaharini dan Gus Hans, adalah prioritas utama.
Menurutnya, kemenangan Risma-Gus Hans bukan hanya penting untuk partai, tetapi juga sebagai perwujudan harapan rakyat Jawa Timur untuk memiliki pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata.
“Ibu Ketum sudah dengan tegas mengatakan bahwa kemenangan Risma-Gus Hans wajib diperjuangkan. Ini adalah mandat besar yang harus kita jaga dan wujudkan, termasuk memenangkan calon-calon kepala daerah lainnya di tingkat kabupaten dan kota,” terangnya.
Dengan arahan tegas itu kata Said, maka wajib bagi kader dan pengurus bersama simpatisan untuk saling bergandengan bergotong royong memenangkan pasangan Risma-Gus Hans meraih kemenangan di Pilgub Jatim mendatang.
"Apalagi tadi Sekjen Hasto Kristiyanto juga menekankan target kemenangan 60 persen di Jatim. Maka selain kemenangan Risma-Gus Hans, juga kemenangan calon kita di Pilkada Kota Kab di Jatim," tegasnya.
"Saya rasa target ini sangat realistis dan bisa dicapai dengan kerja keras seluruh kader, pengurus dan simpatisan untuk bergerak bersama dan saling mendukung," lanjutnya.
Pria yang juga Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRRI ini juga mengatakan Ketua Umum juga mengingatkan pentingnya menjaga ketentraman dan stabilitas di Jawa Timur.
“Bu Megawati minta kita harus mampu menunjukkan wajah partai sebagai pengayom dua identitas besar, yakni religiusitas dan nasionalisme. Identitas ini sangat kuat di Jawa Timur dan menjadi modal kita untuk menjaga keharmonisan masyarakat,” ungkapnya.
Ketua Umum kata Said juga menegaskan agar Jawa Timur terus menjadi contoh daerah yang penuh keteduhan, ketenangan, dan keamanan demi kepentingan bersama, terutama menjelang Pilkada yang seringkali diwarnai dinamika politik.
“Ibu Ketum sangat menekankan pada pentingnya ketenangan, keteduhan, dan ketertiban di Jawa Timur, apalagi menjelang Pilkada. Kader PDI Perjuangan diharapkan dapat menjadi penjaga stabilitas, bukan malah memicu kericuhan. Semua ini demi kesejahteraan masyarakat Jawa Timur,” jelasnya.
Baca Juga: Hasto Duga Jokowi Ingin Tenggelamkan PDIP
Melalui arahan yang diberikan Ketua Umum Megawati Soekarno Putri, salah satu Ketua DPP PDIP ini juga meminta kader kader partai di Jatim terus menjaga solidaritas dan terus berjuang untuk rakyat.
"Ini bekal penting bagi para kader untuk bergerak tidak hanya dalam memenangkan Pilkada Kota Kab dan Pilgub Jatim, tetapi juga dalam menjaga amanah partai untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat," tegasnya.
Elektabilitas Risma Tertinggal dari Khofifah
LSI Denny JA merilis hasil survei terbaru Pilgub Jatim 2024 persis 2 Minggu jelang coblosan. Hasilnya, paslon nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak unggul telak atas paslon lain.
"Khofifah-Emil semakin kokoh unggul atas paslon lain," kata Peneliti LSI Denny JA, Fadhli Fakri Fauzan dalam keterangannya, Selasa (12/11/2024).
Fadhli membeberkan survei menggunakan simulasi kertas suara, elektabilitas paslon nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (LUMAN) di angka 2,1%. Kemudian paslon nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak di angka 67,0%.
Baca Juga: PDIP Tak Goyah Reaksi Ridwan Kamil Giring Pilgub DKI 2 Putaran
Sementara paslon nomor urut 3, Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) di angka 19,1%. Suara yang tidak sah sebesar 0,6% dan belum memutuskan/merahasiakan pilihannya sebesar 11,2%.
Fadhli membeberkan sejumlah faktor yang membuat Khofifah-Emil unggul jauh atas paslon lain. Salah satunya terkait tingginya kepuasan warga Jatim kepada Khofifah-Emil.
"Kepuasan masyarakat terhadap kinerja Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak sebagai incumbent sangat tinggi. Kuatnya elektabilitas pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak ini tidak terlepas dari tingkat kepuasan terhadap kinerja incumbent yang sangat tinggi," jelasnya.
"Kepuasan terhadap Khofifah Indar Parawansa sebagai Gubernur incumbent di angka 86,6 persen dan kepuasan terhadap Emil Elestianto Dardak sebagai Wakil Gubernur incumbent di angka 75,1 persen," tambahnya.
Lebih lanjut Fadhli menyebut secara personal popularitas Khofifah tertinggi dibanding calon-calon yang lainnya yaitu di angka 97,5% dengan tingkat kesukaan di angka 94,2%. Posisi Emil sebagai Cawagub Jatim di angka popularitas 67,4% dan kesukaan 91,7%.
Kemudian popularitas Tri Rismaharini di angka 71,7%, popularitas Luluk Nur Hamidah baru di angka 21,2%. Popularitas calon wakil gubernur lainnya masih berada di posisi yang rendah. Zahrul Azhar Asumta di angka 20,9% dan Lukmanul Khakim di angaka 15,3%. rko/rmc
Editor : Moch Ilham