1.258 Anak di Surabaya Kehilangan Orangtua Akibat Covid-19

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 08 Nov 2021 11:39 WIB

1.258 Anak di Surabaya Kehilangan Orangtua Akibat Covid-19

i

Ribuan anak kehilangan orangtua mereka akibat meninggal terpapar Covid-19.SP/SIN

SURABAYAPAGI,Surabaya -Berdasarkan data Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya, ada 1.258 anak di Kota Surabaya yang kehilangan orang tuanya akibat Covid-19.

Jumlah tersebut merupakan akumulasi. Baik dari yang yatim, piatu, maupun yatim piatu. Dalam hal ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tak lantas tinggal diam. "Kami sudah berikan sejumlah intervensi," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, kemarin.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Surabaya Sambut Delegasi Perdagangan dari Tiongkok

Sejumlah intervensi yang dilakukan mencakup pemenuhan administrasi kependudukan, pelayanan kesehatan, bantuan makan, hingga bidang pendidikan.

Untuk pengurusan administrasi, Pemkot membantu pembuatan kartu anak, pengurusan akta kematian orang tua, maupun Kartu Keluarga (KK).

Tidak sedikit anak yang menjadi kepala keluarga karena kedua orang tuanya meninggal. "Dari total anak yang kehilangan orang tua, 90 persen sudah mendapatkan intervensi dalam hal administrasi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DP5A Kota Surabaya, Antiek Sugiharti dikonfirmasi terpisah.

"Bagi yang sudah berusia 17 tahun dan yatim piatu, KK-nya bisa sendiri. Tapi yang belum 17 tahun, ikut dengan sanak keluarga," kata Antiek.

Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

Pemkot juga memberi bantuan makanan melalui agenda program permakanan.Tiap hari, ada jatah makan yang diberikan kepada anak-anak tersebut."Untuk permakanan, ada dari Dinsos (Dinas Sosial). Bagi anak yatim piatu juga sudah ditindaklanjuti," ujarnya.

Pemkot Surabaya juga menjamin fasilitas kesehatan anak-anak. Mereka terlindungi oleh BPJS Kesehatan. Apabila sebelumnya iuran BPJS anak-anak tersebut dibayar orang tuanya, kini seluruh iuran ditanggung Pemkot."Itu sudah 99 persen terlaksana," katanya.

Dalam bidang pendidikan, Pemkot juga memfasilitasi melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya.Baik bagi jenjang SD, hingga yang tengah mengenyam di perguruan tinggi.Mulai dari gratis SPP, bantuan alat sekolah, hingga penunjang lainnya."Untuk biaya hidup, kita juga fasilitasi bantuan dari pemkot," ujarnya.

Baca Juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024

Anggaran yang digunakan Pemkot untuk intervensi ribuan anak berasal dari berbagai sumber. Selain APBD, ada juga dari pemerintah pusat hingga pihak swasta.Misalnya, Kementerian Sosial RI yang juga memberikan bantuan setiap bulan.

Kemensos RI memberikan uang lewat transfer langsung ke rekening masing-masing anak."Selain uang, ada pula bantuan berupa sembako dan alat sekolah dari Kemensos," imbuhnya. Ada juga bantuan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun perusahaan swasta. Salah satunya melalui program anak asuh."Mereka (pengusaha) bersedia menjadi orang tua asuh dan kami fasilitasi," katanya.

Tak berhenti di situ, saat ini Pemkot tengah menyiapkan tempat pengasuhan anak-anak tersebut. Utamanya, anak di bawah umur yang menjadi yatim piatu."Termasuk pengasuhan, kami juga masih komunikasikan. Kalau mereka yang tidak punya pengasuhan dari keluarganya, maka pemkot sudah menyiapkan tempat di UPTD Kalijudan," pungkasnya.sb4/bb

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU