Anak Sopir Angkot yang Kini Sukes Jadi CEO di New York

author surabayapagi.com

- Pewarta

Jumat, 11 Jun 2021 11:11 WIB

Anak Sopir Angkot yang Kini Sukes Jadi CEO di New York

i

Iwan Setyawan. SP/ MLG

SURABAYAPAGI.com, Malang - Berangkat dari perjuangannya sebagai seorang anak sopir angkot di Kota Apel, Malang, Iwan bisa sukses menjadi Direktur di salah satu perusahaan multinasional dan berkantor di Kota Big Apple, New York. Kisah inspiratif Iwan ini dituangkan dalam novel berjudul “9 Summers 10 Autumns: Dari Kota Apel ke Big Apple”.

Bapaknya seorang sopir angkot yang menempuh pendidikan sampai kelas 2 SMP dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Karena itulah, mereka ingin anak-anaknya mendapat pendidikan yang lebih baik. Ibunya percaya bahwa pendidikan bisa mengubah hidup seseorang, prinsipnya, semua anaknya harus menempuh pendidikan minimal sampai universitas. Perjuangan ibunya juga menginspirasi Iwan untuk belajar lebih rajin dan jadi orang sukses, Jumat (11/6/2021).

Baca Juga: Kapolsek dan Jajaran Polsek Singosari Buka Puasa Bersama Tahanan Polsek Singosari

Impian Iwan saat SMP sangat sederhana, yaitu ingin memiliki kamar sendiri yang kalau malam bisa ditutup pintunya lalu mengarungi dunia sendiri. Namun Iwan berpikir, meminta dibuatkan kamar sendiri adalah permintaan yang nggak masuk akal. Iwan menganggap dirinya tak punya hati jika minta dibikinkan kamar sendiri sedangkan keadaan keluarganya seperti itu. Impian ini dipendamnya sendiri. Ia lalu melanjutkan SMA di Batu, Malang.

Berkat kepandaiannya semasa SMA, Iwan mendapatkan tawaran untuk kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB). Awalnya ia bimbang akan melanjutkan pendidikan. Apalagi kalau bukan biaya yang jadi masalahnya. Keluarganya juga masih punya tanggungan dua adik perempuannya. Sang Ibu lalu meyakinkan Iwan agar tetap kuliah bagaimanapun caranya.

Baca Juga: Hanya 130 Juta, UPT Keramik di Malang Perlu Dukungan Pemprov Jatim

Sang Ayah lalu menjual satu-satunya angkot yang merupakan harta berharga keluarga itu dan beralih profesi menjadi sopir truk. Iwan pun berhasil masuk jurusan Statistika IPB. Tahun pertama dan kedua kuliah, Iwan kesulitan. Kepandaiannya di SMA asalnya di Batu tak ada apa-apanya dibandingkan teman-temannya yang anak olimpiade.

Karirnya mulai menanjak ketika ia menduduki posisi Senior Manager Operations. Ia bahkan mencapai posisi Director Internal Client Management Data Analysis and Consulting Nielsen Consumer Research New York.

Baca Juga: 15 Ton Migor Curah Digelontorkan

Setelah 10 tahun meniti karir di negeri orang sampai mencapai posisi yang gemilang, Iwan Setyawan memutuskan untuk pulang kampung. Tentu saja keputusannya dianggap gila oleh banyak orang. Sudah hidup enak, di Amerika pula, ngapain pulang ke Malang? Jawabannya sederhana saja, “Saya ingin membangun kamar sendiri di rumah, di Malang,” tutupnya. Dsy11

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU