Beras Bansos di Tuban Berkutu

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 15 Agu 2021 17:35 WIB

Beras Bansos di Tuban Berkutu

i

Warga menunjukkan beras bansos yang ditemukan berkutu.

SURABAYAPAGI.COM, Tuban - Untuk kesekian kalinya, beras bantuan sosial (bansos) dari kemensos kembali bermasalah. Kali ini, sejumlah warga di Tuban mengeluhkan beras bansos yang ditemukan kutu dan menggumpal seperti menjamur serta ditemukan ada kerikilnya.

Temuan beras dengan kualitas buruk itu terjadi di Desa Jadi kecamatan Semanding, Sabtu (14/8) siang.

Baca Juga: Jokowi Berbunga-bunga, Tudingan Politisasi Bansos tak Terbukti

Dua orang keluarga penerima manfaat (KPM) mengeluhkan bantuan tersebut, bahkan untuk dibuat makan saja disebut tak layak, meski dalam karung berlabel bulog itu tertera beras medium 10 kg.

KPM bernama Purwani (40) mengatakan, baru kemarin mengambil beras di Balai Desa.

Namun saat dibuka ia kaget karena kualitas beras bansos yang diterimanya buruk dan tidak layak konsumsi.

Bahkan, menurutnya beras yang diterima lebih jelek dari pada Beras Buwohan (beras yang dibawa untuk hajatan, red).

"Ini jelek kualitasnya, kalau seperti ini dimasak tidak enak," ujar ibu satu anak sambil menunjukkan beras yang diterima.

KPM lainnya Yaswi (41), warga desa setempat, juga merasakan hal yang sama.

Bantuan beras yang diterima itu tak layak, ia juga tidak akan memasaknya dan berharap mendapat ganti.

Jika tak kunjung mendapat ganti, beras akan dijadikan untuk pakan ayam.

Baca Juga: Nelayan di Tuban Tewas Tenggelam saat Melaut

"Harapannya beras diganti yang lebih baik biar enak dimakan, kalau tidak diganti ya dijadikan pakan Ayam," terangnya.

Sementara itu, Wakil Pemimpin Cabang Bulog Bojonegoro, Hendra Kurniawan, saat dikonfirmasi membenarkan temuan itu.

Begitu mendapat kabar tersebut timnya langsung menuju lapangan untuk memastikan, ia juga telah berkordinasi dengan kepala desa setempat.

"Sudah saya cek, untuk milik Bu Yaswi sudah diganti, sedangkan Bu Purwani belum karena kemarin tidak bertemu. Tapi hari ini sudah diproses juga untuk diganti," jawabnya melalui sambungan telfon, Minggu (15/8/2021). 

Masih kata Hendra, beras ada kerikilnya karena saat menyerap tidak hanya di gilingan padi yang besar, tapi ada juga yang gilingan kecil.

Baca Juga: Pemkab Gresik Salurkan Bansos Kepada Warga

Hal itu berpotensi ada kerikilnya karena mereka tidak punya alat pemecah batu, dan menjemurnya di lantai teras halaman.

"Kalau untuk berasnya baru, sedangkan jemurnya kan di lantai dan gilingan kecil tidak punya mesin penghancur batu. Yang jelas temuan itu kita ganti," pungkasnya. 



 

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU