SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Sebuah rumah di Jalan Kupang Gunung Timur gg 7 no 25 Surabaya hampir habis dilalap si jago merah. Kejadian pada Selasa (8/2/2022) pukul 07.49 WIB, masih diselidiki penyebabnya, kejadian itu membakar sebagian rumah berlantai dua yang terletak di perkampungan padat penduduk serta terletak di gang yang sempit. Untung warga dan petugas sigap, hingga kerugian yang lebih besar dapat dihindari.
“Saya kira terjadinya kebakaran karena korsleting listrik dari rice cooker atau kipas angin, saya gak tau pasti tiba-tiba api udah membesar,”Kata Dwi. Salah satu kerabat korban,
Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024
Kebakaran yang diduga akibat korsleting listrik dari rice cooker ini, menyebabkan satu rumah terbakar hampir habis, kondisi rumah yang terbakar mengalami kerusakan yang cukup parah , terutama di lantai dua tempat tinggal kos-kosan yang juga ikut terbakar.
Baca Juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024
Akibat terjadinya kebakaran yang langsung membesar itu pemilik rumah dan penghuni kos tidak sempat menyelamatkan harta bendanya, hanya surat-surat berharga seperti ijazah dan surat lainnya yang masih sempat diselamatkan.
Saat mobil Damkar datang, api sudah mulai mereda karena warga yang ada disekitar lokasi turut membantu untuk menyirami api supaya cepat padam, kebakaran itu sendiri bisa padam sekitar satu jam saja. Walaupun begitu, pihak Damkar tetap melakukan pengecekan guna memastikan, api sudah benar-benar padam.
Baca Juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya
Ketika wartawan Surabayapagi.com ingin mengonfirmasi ke Polsek Sawahan terkait kebakaran di jalan Kupang Gunung Timur Surabaya tersebut, tidak dapat menemui Kapolsek atau Kanit yang berwenang, wartawan hanya ditemui petugas jaga, yang tidak berani memberi komentar apapun, petugas jaga di Kantor Polsek Sawahan, Surabaya tersebut, hanya mengatakan bahwa Kapolsek sedang ada kegiatan di luar, dan Kanitnya juga sedang sakit.
Editor : Moch Ilham
