Dokter: Berjemur Tekan Risiko Radang Sendi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 13 Okt 2022 19:41 WIB

Dokter: Berjemur Tekan Risiko Radang Sendi

SURABAYAPAGI, Surabaya -  Dokter spesialis penyakit dalam konsultan reumatologi Sumartini Dewi mengatakan berjemur di bawah sinar matahari secara rutin dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit arthritis atau radang sendi.

Arthritis merupakan kondisi peradangan pada sendi yang disertai gejala-gejala seperti nyeri sendi, bengkak kemerahan, panas pada perabaan, bahkan yang terberat bisa sampai membuat demam.

Baca Juga: RSUD Grati Raih TOP BUMD Awards 2024 Bintang 4

Menurut dr Dewi, gejala khas arthritis, yaitu kaku sendi saat bangun dari tidur di pagi hari. Dr Dewi menjelaskan sinar matahari akan membentuk vitamin D dalam tubuh, terutama pada permukaan kulit.

"Nanti di sana akan memenuhi kebutuhan vitamin D dan itu akan mencegah radang sendi," kata dokter dari RSUP dr Hasan Sadikin Bandung.

Lebih lanjut, dr Dewi menjelaskan sinar matahari mengandung ultraviolet (UV) A, B, dan C. Kulit manusia mengandung pro vitamin D yang membutuhkan sinar UV B untuk mengubahnya menjadi vitamin D yang aktif.

Hanya saja, menurut dr Dewi, banyak orang yang salah kaprah dalam berjemur. Vitamin D membutuhkan sinar ultraviolet B yang paling banyak pada pukul 10 sampai tiga sore.

"Jadi kalau terlalu pagi dan terlalu sore, sinar ultraviolet yang ada adalah A dan C, itu tidak cukup untuk membentuk vitamin D di permukaan kulit kita," kata dr Dewi.

Baca Juga: Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pasuruan Atasi PMK

Dr Dewi mengatakan kekurangan vitamin D akan memicu radang sendi. Tanpa kelainan apapun, ada pula penyakit berupa keluhan sendi dan otot yang tidak spesifik yang terkait kekurangan vitamin D.

"Sering kali itu dirujuk kepada kami, di reumatologi, diduga penyakit autoimun, padahal tidak ada gejala lain. Nah itu dengan kami koreksi vitamin D-nya saja, keluhannya bisa hilang," ujarnya.

Untuk mencegah arthritis, dr Dewi menyarankan aktivitas berjemur di bawah sinar matahari tersebut dapat dilakukan sekitar tiga hari dalam sepekan.

Baca Juga: Jumlah Kunjungan Pasien Lansia ke RSUD Grati Naik Signifikan

Menurut dr Dewi, sunblock juga dapat digunakan pada permukaan kulit, terutama bagi pemilik kulit sensitif. Hanya saja, pastikan kandungan SPF-nya tidak terlalu tinggi.

Adapun durasi berjemur dapat berbeda-beda kondisi cuaca atau kualitas sinar matahari serta bergantung warna kulit. Andaikan sinar mataharinya bagus sekali, sekitar 10 menit cukup.

"Dengan catatan kalau kulit sudah merasa terbakar, jangan diteruskan," tutur dr Dewi.hlt/rts

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU