Erick Thohir Ungkap RI Butuh 17 Juta Tenaga Kerja Melek Teknologi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Senin, 31 Okt 2022 11:09 WIB

Erick Thohir Ungkap RI Butuh 17 Juta Tenaga Kerja Melek Teknologi

i

Menteri BUMN Erick Thohir.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bahwa Indonesia memerlukan 17 juta tenaga kerja yang melek teknologi. Hal tersebut dibutuhkan RI untuk bersaing dengan negara lain ke depan.

Menurut Erick, negara membutuhkan generasi muda untuk mengembangkan knowledge base economy, sehingga akan lahir banyak inovasi yang dibutuhkan Indonesia.

Baca Juga: Dukung Sinergi Kementerian BUMN dan TNI, PLN Maksimalkan Sumber Daya Hingga Pengamanan Aset

"Negara membutuhkan generasi muda untuk mengembangkan knowledge base economy, sehingga akan lahir banyak inovasi yang dibutuhkan Indonesia untuk bersaing dengan negara lain," kata Erick, Sabtu (29/10/2022).

Lebih lanjut, Erick menambahkan, BUMN terus mendorong secara maksimal munculnya talenta kreatif generasi muda. Hal itu dibutuhkan karena ekonomi digital Indonesia akan tumbuh menjadi Rp4.500 triliun pada 2030. Artinya, di Asia Tenggara Indonesia memimpin dengan menguasai 30 persen.

“Jadi kalian harus siapkan diri karena 2030 itu delapan tahun lagi. Generasi muda harus kembangkan inovasi karena itu akan menjadi kekuatan di masa depan untuk bersaing,” ujar Erick.

Baca Juga: Erick Diingatkan Koboi-koboi Baru Bermunculan di BUMN

Selain itu, Erick juga berharap agar para mahasiswa tidak berhenti mengembangkan potensi-potensi digital sehingga akan terbangun ekosistem digital Indonesia.

"Jika sekarang masih main game buatan asing, maka selanjutnya harus ada game lokal yang menarik minat orang kita sendiri. Jangan sampai penduduk kita yang banyak ini dimanfaatkan pihak lain. Ayo jadilah kreator-kreator lokal, sekaligus pecinta produk lokal agar ekosistemnya tumbuh," terangnya.

Baca Juga: Erick Thohir, Apa Lemah Nasionalismenya, Terus "Belanja" Pemain Naturalisasi

Erick memastikan BUMN mendukung ekosistem digital agar terus berkembang. Penugasan secara spesifik pun diberikan kepada Telkom dan Telkomsel agar tidak tumpang tindih.

"Jika Telkom ditugaskan untuk urusan B to B dan infrastruktur digital, seperti data cloud, fiber optic, maka Telkomsel menangani B to C dengan bangun konten-konten seperti health, fintech, dan lain-lain. Jadi, kalian generasi muda harus manfaatkan apa yang siapkan pemerintah demi masa depan," pungkasnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU