Home / Peristiwa : Kuatkan Pengendalian Pandemi Covid-19

Gubernur Khofifah Lakukan Upaya Sains, Medis, dan Spiritual

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 20 Mar 2022 18:37 WIB

Gubernur Khofifah Lakukan Upaya Sains, Medis, dan Spiritual

i

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pada peringatan Malam Nisfu Sya’ban dan Haul ke 3 Almarhum KH Achmad Sibawayhie Syadzili serta Haflatul Imtihan di Pondok Pesantren Nurul Wafa, Demung, Besuki, Situbondo, Kamis (17/3).

BERITA INI DISUPPORT OLEH BPBD JATIM

 

Baca Juga: Pj Gubernur Adhy Tegaskan Pentingnya Sinergitas Tingkatkan Capaian IKU Pemprov Jatim

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur  terus melakukan evaluasi memantau perkembangan kasus dan upaya pengendalian pandemi Covid-19. Pemprov Jatim juga ingin memastikan efektivitas pelaksanaan berbagai kebijakan yang sudah ditetapkan terkait Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi di Jawa Timur.

 

Grafik kasus Covid-19 di Jawa timur diklaim terus mengalami penurunan sejak mencapai puncaknya pada Februari 2022. Data pada Minggu (20/3) terdapat penambahan kasus positif sebanyak 422 orang. Pasien Covid-19 yang sembuh bertambah 870. Sementara pasien yang meninggal bertambah 10, dan jumlah kasus aktif Covid-19 di Jatim saat ini tersisa 4.897 orang.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan kasus aktif yang tersisa di Jatim terus turun. Pasalnya, jumlah penambahan kasus lebih sedikit dibanding pasien yang sembuh. "Tren kesembuhan juga tinggi. Alhasil, BOR ICU di rumah sakit rujukan Jatim serta BOR isolasi juga perlahan turun," ujarnya beberapa waktu lalu.

Khofifah juga meminta sejumlah daerah yang prosentase vaksinasi masih rendah untuk melakukan percepatan. Hal ini mengingat 92 persen kasus kematian di Jatim adalah kasus komorbid, lansia dan lebih dari separuh belum tervaksinasi penuh.

Selain itu, menurut gubernur perempuan pertama Jatim ini, vaksinasi merupakan perisai yang mampu melindungi diri kita dari transmisi virus.

"Ajaklah kerabat, keluarga, sanak saudara, lingkungan sekitar untuk melakukan percepatan vaksinasi. Utamanya yang belum sama sekali mendapatkan dosis vaksinnya. Jika memang sudah vaksin dosis satu dan dua, ajaklah untuk segera melakukan vaksinasi dosis ketiga," ujarnya.

Selain vaksin, kata Khofifah, perisai utama yang juga menjadi penghadang transmisi Covid-19 adalah penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) ketat.

"Jangan lupa menggunakan masker yang benar dan jaga jarak. 5 M harus diperketat pelaksanaannya. Ingat Covid-19 masih bertransmisi," ucap Khofifah.

Selain mengajak masyarakat melalui prokes (medis) dan saint, Gubernur Khofifah mengajak masyarakat mentas dari pandemi melalui upaya batiniyah. Hal ini terlihat kala orang nomor satu di jatim itu hadir dalam acara peringatan Malam Nisfu Sya’ban dan Haul ke 3 Almarhum KH Achmad Sibawayhie Syadzili serta Haflatul Imtihan di Pondok Pesantren Nurul Wafa, Demung, Besuki, Situbondo, Kamis (17/3).

Baca Juga: Pemprov Jatim Layani Mudik dan Balik Gratis Kepulauan

Pada jamaah, majelis yang terdiri dari  Ulama', Habaib, Wali Santri, santri putera dan  santri puteri  untuk menggaungkan lantunan Sholawat Tibbil Qulub dan Li Khomsatun.  Bukan tanpa alasan, menurutnya, lantunan sholawat Tibbil Qulub dan Li Khomsatun merupakan bentuk ikhtiar batiniyah dalam mengharap ridho Allah SWT agar pandemi Covid-19 di Jatim segera berakhir dan kita semua dijauhkan dari bala musibah.

"Sholawat Tibbil Qulub dan Li Khomsatun ini menjadi bagian ikhtiar kita mohon kepada Allah SWT agar kasus Covid-19 di Jawa Timur terus melandai juga agar kita dijauhkan dari bala bencana. Monggo seluruh santri di Pondok Pesantren Nurul Wafa Demang Besuki Situbondo agar terus  mengamalkannya , semoga menjadi sesuatu yang bermanfaat," ajak Khofifah.

Hal yang sama diungkapkan Gubernur Khofifah saat peringatan Haul Agung Sunan Ampel ke 545 di kompleks makam Sunan Ampel di Surabaya, Jumat (18/3) malam. Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah mengajak segenap jamaah yang hadir untuk bersama-sama mendoakan keselamatan bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Jawa Timur. Utamanya agar pandemi Covid-19 bisa segera diangkat dari Bumi Indonesia khususnya Jawa Timur oleh Allah SWT.

"Kita berdoa agar pandemi Covid-19 bisa terus segera berlalu dari Bumi Indonesia dan Jawa Timur. Sehingga masyarakat bisa kembali menjalankan aktivitas  ekonomi dan sosial keagamaan semacam ini. Dan alhamdulilah Haul ini bisa berjalan dengan tertib dan disiplin dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," ungkapnya.  

Sebagaimana diketahui, ikhtiar batiniyah yang dilakukan Jatim melalui pembacaan sholawat Tibbil Qulub dan Li Khomsatun ini menjadikan Gubernur JawanTimur  sempat diganjar penghargaan oleh Forum Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri  Kementrian Agama Republik Indonesia.

Pengharaan itu sebagai apresiasi kepada  Gubernur Jawa Timur atas upayanya dalam penanganan Covid-19 yang tak hanya dilakukan melalui pendekatan sains dan medik tetapi juga melalui upaya spritual.

"Di Jatim, dalam menangani pandemi, upaya pendekatan secara sains dan teknologi terus dilakukan. Tapi di sisi lain juga disempurnakan dengan pendekatan spiritualitas berupa do'a, wirid, dan sholawatan," ungkapnya disambut tepuk tangan para peserta forum.

Baca Juga: Posko Siaga Bencana Lebaran Ditutup, BPBD Jatim Catat 14 Banjir, 6 Longsor, dan 5 Angin Kencang

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim mengimbau warga kembali merapatkan shaf atau barisan saat salat berjamaah. Ini seiring jumlah kasus aktif COVID-19 di Jatim menurun.

"Kita persilahkan shaf salat kembali seperti semula, seperti saat sebelum pandemi (COVID-19)," kata Ketua Fatwa MUI Jatim KH Ma'ruf Khozin, Minggu (20/3).

Ma'ruf mengatakan, imbauan tersebut diambil seiring fatwa dari MUI Pusat. Ma'ruf menilai, kasus COVID-19 yang sudah turun dan banyaknya warga yang telah divaksin. Sudah semestinya shaf salat kembali rapat.

"Kita sudah memperoleh data dari para dokter bahwa puncak Omicron sudah lewat. Dan karena kebanyakan sudah pakai vaksin dan ketahanan tubuh sudah lebih kuat kita persilahkan shaf salat kembali seperti semula," terangnya.

Ma'ruf tetap mengimbau, para jemaah tetap mentaati protokol kesehatan dalam hal ini penggunaan masker. "Namun tetap menggunakan masker, sebab saat ini risiko ditanggung masing-masing," imbuhnya.

Ma'ruf mengaku juga telah bertemu Menko Marves terkait pembahasan PPKM saat bulan Ramadhan. Menurutnya, ada peluang PPKM dilonggarkan jika kasus COVID-19 terus turun. "Kalau dalam 2 pekan ini turun terus (kasus COVID-19), jika menurun maka dicabut," tandasnya. arf

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU