Hakim Rahasiakan Hasil Sidang TKP Pembunuhan Brigadir Yosua

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 04 Jan 2023 20:50 WIB

Hakim Rahasiakan Hasil Sidang TKP Pembunuhan Brigadir Yosua

i

Hakim Ketua Wahyu Iman Santosa mengecek di lokasi penembakan terjadi di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri di Duren Tiga, bersama jaksa penunut umum dan tim penasihat hukum terdakwa.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (4/1/2023) kemarin, bersama jaksa dan tim penasihat hukum terdakwa meninjau lokasi penembakan perkara pembunuhan Brigadir N Yosua Hutabarat. Penembakan terjadi itu di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Setelah mengecek sejumlah ruangan, hakim ketua Wahyu Iman Santosa kemudian menyatakan tak ada diskusi atau pembuktian apa pun yang akan dilakukan saat pengecekan ini. Dia kemudian menutup persidangan dan menyatakan hasil pengecekan  dibahas dalam sidang selanjutnya.

Baca Juga: Anggota Polsek Sawahan Cabuli Anak Tiri Sudah Ditahan di Polres Tanjung Perak

"Besok kita berdiskusi di ruang sidang. Tidak ada komentar sama sekali di sini. Sidang ditutup, besok dimulai lagi dengan terdakwa Richard Eliezer," ucap hakim sebelum meninggalkan rumah dinas Sambo.

 

Rumah Dinas dan Pribadi Sambo

Pengecekan langsung ke TKP ini dilakukan majelis hakim atas permintaan pengacara Sambo. Tempat kejadian perkara yang didatangi adalah rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, dan rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling III, Jakarta Selatan.

Dalam sidang di TKP (Tempat Kejadian Perkara) terdakwa Ferdy Sambo, istri dan para terdakwa lain tidak dilibatkan.

Hakim Wahyu menegaskan tidak ada pembuktian saat peninjauan lokasi TKP pembunuhan Yosua tersebut. Hakim hanya ingin melihat situasi dan kondisi di sana.

 

Cek Lemari Senjata

Pengacara Bharada Richard Eliezer, Ronny Talapessy, menyebutkan hakim sempat mau mengecek lemari senjata di rumah pribadi Ferdy Sambo. Namun, menurut dia, lemari senjata seperti yang pernah diceritakan Eliezer di persidangan itu sudah tidak ada.

"Tadi di rumah Saguling dijelaskan terkait lemari senjata yang ada di lantai tiga," kata Ronny kepada wartawan di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (4/1/2023).

Baca Juga: Warga Bangkalan Tewas Dibacok Keponakan

Dia menyebut lemari tempat penyimpanan senjata itu sudah ditutup. "Lemari senjata sudah tidak ada, itu sudah ditutup," ujarnya.

Cerita soal lemari senjata ini disampaikan Richard Eliezer di persidangan. Dia mengaku pernah melihat isi lemari senjata Ferdy Sambo.

 

Tak ada Pembuktian di TKP

"Saudara penasihat hukum maupun jaksa penuntut umum, jadi kita sepakati di sana kita hanya melihat lokasi setelah itu jaksa penuntut umum silakan digunakan tuntutannya dan penasihat hukum silakan simpulkan pada pembelaannya," kata hakim.

"Jadi tidak ada pembuktian di lokasi kita hanya pengin melihat situasi dan kondisi di sana," tambahnya.

Baca Juga: Kapolres Pasuruan Kota Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan hingga Curanmor di Bulan Ramadhan

Sidang lanjutan perkara pembunuhan terhadap Brigadir N Yosua Hutabarat akan digelar pekan depan. Agenda sidang pekan depan ialah pemeriksaan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, sebagai terdakwa.

Hakim ketua Wahyu Iman Santoso mengatakan pemeriksaan terhadap Sambo sebagai terdakwa akan digelar pada Selasa (10/1/2023). Sementara pemeriksaan Putri Candrawathi akan dilakukan pada Rabu (11/1/2023).

Ferdy Sambo didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir N Yosua Hutabarat. Perbuatan itu dilakukan bersama-sama dengan Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Putri Candrawathi, Ricky Rizal Wibowo, dan Kuat Ma'ruf.

"Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan turut serta melakukan perbuatan, dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain," ucap jaksa saat membacakan surat dakwaan.

Ferdy Sambo dkk diadili dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Selain itu, Ferdy Sambo, juga didakwa merintangi penyidikan dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua. Ferdy Sambo didakwa dengan Undang-Undang No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan KUHP. n erc/jk/cr3/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU