Kapolda Amankan 6 Mahasiswa Diduga Pemantik Kericuhan

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 24 Mar 2021 15:06 WIB

Kapolda Amankan 6 Mahasiswa Diduga Pemantik Kericuhan

i

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta ngintip kegiatan kongres dari jendela Rabu (24/3/2021)

SURABAYAPAGI.com, Surabaya - Polisi terpaksa mengamankan enam orang usai kericuhan yang dilakukan oleh peserta Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) XXXI di Gedung Islamic Centre Surabaya, Rabu (24/3/2021) dini hari.

Baca Juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024

Mereka diamankan lantaran diduga kuat sebagai pemantik kericuhan atas aksi pelemparan kursi dan pecahnya pintu masuk kaca di dalam gedung tersebut.
 
Pantauan di lapangan, untuk melihat secara langsung Kapolda Jatim Irjen Pol. Nico Afinta 'ngintip' jalannya Kongres dari jendela. Makanya, diamankannya enam orang itu merupakan permintaan dari pihak HMI sendiri. Sebab mereka menilai terduga pelaku mengganggu jalannya kongres.
 
"Ada miskomunikasi di antara mereka, kemudian ada yang membanting kursi, ini atas permintaan panitia, kami amankan enam orang dan sekarang masih dalam pemeriksaan," kata Nico, Rabu (24/3/2021).
 
Terkait agenda yang molor dan seharusnya selesai pada Senin (21/3/2021) kemarin, Nico telah menerima surat permohonan yang mereka layangkan kepada jajaran Forkopimda Jatim.
 
"Itu berdasarkan permintaan dari pihak panitia, untuk menambah satu hari, karena masih ada beberapa yang belum selesai. Sehingga permintaan itu disampaikan kepada polisi, dan Ibu Gubernur, Pangdam dan saya mendukung," jelasnya.
 
Atas insiden semalam, seluruh peserta dan panitia kongres diimbau untuk segera menyelesaikan permasalahan yang belum terselesaikan di dalam kongres tersebut dan menuntaskannya.
 
"Kami serahkan ke panitia karena panitia mempunyai mekanisme. Saya kira adek-adek sudah dewasa maka ada akan jalan tahapan-tahapan yang sudah dilalui. Kami akan dukung, dan kami yakin HMI akan menyelesaikan permasalahan di dalamnya," tambahnya.
 
Selain mengamankan jalannya kongres, kepolisian juga melakukan penjagaan ketat di luar area kongres. Ini dilakukan karena banyak peserta tanpa disertai undangan memaksa masuk ke dalam lokasi kongres.
 
Beberapa hari mereka telah mencoba memaksa masuk ke dalam Gedung Islamic Centre, namun polisi menghadang mereka dalam radius kurang lebih 500 meter dengan alasan untuk menjaga protokol kesehatan di dalam gedung.
 
"Kami melakukan pendekatan, kami bagi dengan bantuan Ibu Gubernur, Pangdam, Pangko Al dan Danlanud AU di sini. Alhamdulillah rombongan bisa turut mengerti dan mengamankan Kota Surabaya, baik dari keamanan maupun Covid-19," pungkas alumnus Akpol 1992 tersebut. nt

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU