Kasus Harian Covid-19 Jatim Turun Capai 98 persen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 30 Sep 2021 10:37 WIB

Kasus Harian Covid-19 Jatim Turun Capai 98 persen

i

Sejumlah warga yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 saat dipulangkan dari tempat karantina di Asrama Haji Surabaya. SP/ANT/Humas Pemkot Surabaya

SURABAYAPAGI, Surabaya - Berdasarkan data Kemenkes dan RS Online kasus harian Covid-19 periode 15 Juli hingga 27 September 2021 di Jawa Timur mengalami penurunan dari 8.230 kasus menjadi 92 kasus.

Artinya, kasus harian Covid-19 Jatim menurun mencapai 98 persen pada periode tersebut. Begitu pun kasus kematian harian mengalami penurunan dari 211 orang menjadi 14 atau turun 93 persen.

"Ini patut kita syukuri bersama dan saya sampaikan terima kasih atas kerja keras dan sinergi dari berbagai elemen masyarakat di Jatim," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, kemarin.

Baca Juga: Khofifah: Alhamdulillah Program Kami Efektif

Penurunan tak hanya terjadi pada kasus Covid-19 tapi , tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) di RS rujukan Covid-19 Jatim juga mengalami penurunan dari 81 persen menjadi 6 persen, atau turun sebesar 75 persen.

Baca Juga: Khofifah: Jatim Pusat Kemenangan Prabowo

 Begitu pun BOR ICU yang menurun dari 78 persen menjadi 11 persen, atau turun 67 persen. BOR RS Lapangan juga mengalami penurunan dari 74 persen menjadi 5 persen atau turun 69 persen.

Menurut Khofifah, terjadinya penurunan BOR yang signifikan ini menjadi kabar baik. Apalagi di Jatim penurunan tak hanya BOR Isolasi, tetapi juga ICU dan RS Lapangan. Meski kasus Covid-19 di Jatim terus melandai, Khofifah mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Meski BOR kita berada di bawah standar yang ditetapkan WHO, namun saya mohon tetap waspada dan diikuti dengan disiplin protokol kesehatan serta percepatan vaksinasi,” ujarnya.

Khofifah juga memaparkan jumlah kabupaten/ kota di Jatim yang kondisi Covid-19-nya masuk level 1 berdasarkan asesmen Kemenkes, yang saat ini berjumlah 28 daerah. Asesmen yang dilakukan Kemenkes tersebut dilakukan melalui 6 parameter. Yaitu kasus konfirmasi, rawat inap RS, kematian, testing, tracing, dan treatment yang dilakukan secara masif dan terukur.

Adapun 28 daerah yang dimaksud adalah Kabupaten Tuban, Sumenep, Situbondo, Sidoarjo, Kota Pasuruan, Kota Mojokerto, Kabupaten Sampang, Ponorogo, Pasuruan, Pamekasan, Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun, Lumajang, Lamongan, Kota Surabaya, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Jombang, Jember, Gresik, Bondowoso, Bojonegoro, Blitar, dan Banyuwangi.

"Sementara yang level 2 sebanyak 26,32 persen atau 10 kabupaten/ kota di Jatim,” kata Khofifah.sb1/na

Editor : Mariana Setiawati

BERITA TERBARU