Kebutuhan Plasma Konvalesen di Malang Tinggi

author surabayapagi.com

- Pewarta

Kamis, 12 Agu 2021 19:20 WIB

Kebutuhan Plasma Konvalesen di Malang Tinggi

i

Seorang penyintas COVID-19 tengah menjalani skrining kesehatan sebelum mendonorkan plasma konvalesen, di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (12/8/2021).

SURABAYAPAGI.COM, Malang - Kebutuhan plasma konvalesen di Malang masih cukup tinggi. Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Malang mendorong para penyintas COVID-19 untuk mendonorkan plasma konvalesen.

Ketua PMI Cabang Malang Imam Buchori di Kota Malang, Kamis, mengatakan hingga saat ini ada 351 antrean permintaan plasma konvalesen yang dibutuhkan oleh pasien konfirmasi positif COVID-19.

"Kebutuhan untuk Kota Malang, yang inden itu sebanyak 351 orang," katanya.

Baca Juga: Pemkab Malang Sukses Tekan Inflasi Selama Ramadan

Ia menjelaskan kebutuhan plasma konvalesen tersebut, masih belum bisa dipenuhi oleh PMI Cabang Kota Malang. Salah satu hal yang menyebabkan tidak bisa dipenuhinya permintaan tersebut adalah proses skrining yang ketat.

Baca Juga: Kapolsek dan Jajaran Polsek Singosari Buka Puasa Bersama Tahanan Polsek Singosari

Selain kondisi fisik yang harus sehat, calon donor harus memiliki imun tubuh atau titer tubuh yang baik. Berdasarkan catatan PMI Cabang Kota Malang, sudah ada sebanyak 1.462 calon pendonor, namun, yang bisa mendonorkan plasmanya hanya sebanyak 223 orang.

Selain itu, lanjutnya, kapasitas PMI Cabang Malang untuk melayani donor plasma konvalesen sebanyak sepuluh orang per hari. Hal ini dikarenakan keterbatasan alat, dan waktu untuk melakukan donor plasma konvalesen yang cukup lama.

Baca Juga: Hanya 130 Juta, UPT Keramik di Malang Perlu Dukungan Pemprov Jatim

"Untuk alat sudah datang satu lagi. Jadi paling tidak, satu hari bisa melayani sepuluh donor. Proses itu membutuhkan waktu cukup lama, 45 menit, karena hanya mengambil plasma saja," tambahnya.

Untuk meningkatkan jumlah donor plasma konvalesen khususnya di wilayah Kota Malang, pihaknya telah membuka pojok konsultasi di tiap-tiap rumah sakit penanganan COVID-19 di wilayah tersebut.

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU