Kemenparekraf Rencanakan Pembiayaan Usaha Kuliner Indonesia di Luar Negeri

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 18 Okt 2022 09:33 WIB

Kemenparekraf Rencanakan Pembiayaan Usaha Kuliner Indonesia di Luar Negeri

i

Warung Padang di London, Inggris.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI berkomitmen untuk memperkenalkan Tanah Air melalui sektor makanan dan minuman (F&B). Maka dari itu, Kemenparekraf mengupayakan pembiayaan bagi para pelaku usaha kuliner Indonesia di luar negeri.

“Misalnya, nanti akan ada (jenama kuliner Indonesia) di London. Kita dorong (mendapatkan pembiayaan), tujuannya supaya diaspora di London nanti mereka mau dan mendapatkan pembiayaan untuk membuka restoran Indonesia di luar negeri. Kita dorong supaya restoran itu dibuka ke luar negeri dan mengajak wisatawan mancanegara ke Indonesia,” kata Direktur Akses Pembiayaan Kemnparekraf RI Anggara Hayun Anujuprana di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (17/10/2022).

Baca Juga: Wamendag: Industri Gim Online Berpotensi Dongkrak Devisa Negara

Hayun mengatakan hal tersebut sesuai dengan kampanye Kemenparekraf di sektor kuliner bertajuk Indonesia Spice Up The World.

Kampanye ini bertujuan untuk mendukung kehadiran kuliner Indonesia di mancanegara. Selain itu, program ini menargetkan 4.000 restoran Indonesia di luar negeri dan meningkatkan nilai ekspor bumbu serta rempah-rempah menjadi 2 miliar dolar AS (sekitar Rp29 triliun).

Saat disinggung mengenai indikator jenama atau tempat makan Indonesia yang nantinya akan mendapatkan dukungan pemerintah untuk melebarkan sayapnya di kancah internasional, Hayun mengatakan salah satunya adalah tingkat kesadaran masyarakat Indonesia akan sebuah jenama (brand awareness) yang sudah tinggi di dalam negeri.

Menurutnya, hal tersebut diharapkan dapat membantu jenama lokal untuk semakin mudah memperluas jangkauannya, serta membawa budaya Indonesia ke luar negeri.

Baca Juga: Dongkrak Wisata ‘Sport Tourism’, Kemenparekraf Galakkan Olahraga Air di Indonesia

“Dari sana, upaya Kemenparekraf adalah ‘mencomblangkan’ atau business matching (jenama lokal) dengan investor (sumber pembiayaan),” ujarnya.

Deputi Pemasaran Kemenparekraf RI Ni Made Ayu Marthini juga mengatakan hal yang senada yakni masa depan dari peningkatan kesadaran jenama adalah berbasis budaya. Oleh sebab itu, ia yakin Indonesia yang kaya akan kultur dapat ikut bersaing di berbagai sektor ekonomi kreatif termasuk kuliner.

“Membentuk brand value. Bagi Indonesia, ini saya rasa perlu. Brand Indonesia sebagai negara itu penting karena nilai itu ada di sana,” tutur Made.

Baca Juga: Kemenparekaf: Industri Film Berpotensi Besar Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Selain itu, Made juga menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan termasuk pemerintah, akademisi, asosiasi, hingga industri terkait demi membentuk ekosistem yang solid untuk pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.

“Ekosistem penting, kita tidak bisa berdiri sendiri. Pemasaran, promosi, tidak mungkin bisa berjalan tanpa ada produknya. Maka dari itu produknya harus dibangun. Kolaborasi juga menjadi penting,” tandasnya.

“Kami terus memberikan semangat karena mulai redup (pariwisata), karena pandemi 2 tahun terakhir. Bagaimana? Dengan menciptakan destinasi menarik dan beda dengan negara lainnya, termasuk kuliner yang beragam. The whole creativity ditantang untuk berikan yang terbaik bagi pelanggan atau wisatawan,” pungkasnya. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU