LPSK Gemes Tangani Istri Irjen Ferdy

author surabayapagi.com

- Pewarta

Rabu, 03 Agu 2022 20:52 WIB

LPSK Gemes Tangani Istri Irjen Ferdy

i

Istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, bersama make-up artis pribadinya.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta- Sampai hari ke-26, peristiwa meninggalnya BrigadirJ di rumah Irjen Ferdy Sambo. Putri Candrawathi , istri Irjen Ferdy Sambo, tidak pernah muncul di publik. Ini yang membuat kuasa hukum keluarga Brigadir J, ingin menyambangi ibu empat anak.

Rabu (3/8/2022) kemarin, malah ada kabar pahit dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu geram soal tarik menarik penanganan istri jenderal bintang dua ini.

Baca Juga: Setengah Telanjang, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas di Lahan Tebu Jombang

Edwin beberkan kegeramannya yaitu soal tim psikolog yang disiapkan dari keluarga Putri Candrawathi. Tim ini telah memberikan tawaran kepada LPSK tentang penggunaan hasil pemeriksaan tim psikolog keluarga atas kondisi Putri Candrawathi. Tim psikolog ini meminta LPSK untuk dapat memberikan assessment perlindungan.

LPSK menolak dan tetap meminta pemeriksaan assessment psikologis kepada Putri Candrawathi, dilakukan secara langsung.

Apalagi, Putri Candrawathi dua kali urung hadir ke kantor LPSK dengan dalih kondisi psikologinya masih terguncang, LPSK akan melakukan penjadwalan ulang.

Bahkan, kemungkinan LPSK akan melakukan pemeriksaan assessment psikologis di rumah pribadi Putri Candrawathi .

 

Simandjuntak Mau Ajak Omong

Terbaru, pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak malah ingin bertemu istri Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo ini. Tujuannya Ia ingin berbicara dengan Putri terkait peristiwa penembakan yang menewaskan Brigadir J.

“Saya ingin bicara dengan dia (Putri) supaya jelas apa yang terjadi pada tanggal 8 Juli 2022. Kalau perempuan ngomong sama saya tuh biasanya nyaman untuk mencurahkan isi hatinya, karena saya orangnya sabar mendengar,” ungkap Kamaruddin saat diwawancarai salah satu stasiun televisi swasta dikutip pada Rabu (3/8/2022).

Kamaruddin berjanji akan memberikan perlindungan hukum kepada Putri jika mau menceritakan kejadian yang sebenarnya. Sebab Kamaruddin menilai Putri merupakan saksi kunci kematian Brigadir J.

Baca Juga: Komnas HAM Pantau Dugaan Asusila Ketua KPU sampai Proses Pidana

“Jadi saya tertarik untuk bertemu dengan Ibu Putri supaya tahu dan mengurangi terlalu banyak misalnya misteri-misteri yang tidak terungkap. Saya menawarkan diri untuk bertemu Ibu Putri. Saya berjanji akan melindungi beliau secara hukum. Kalau berkenan ya,” kata Kamaruddin.

“Supaya cepat terungkap perkara ini dan tidak membebani institusi Polri. Kan kasihan Polri ini jadi terbebani, untuk itu saya mau meringankan beban itu,” imbuhnya.

Untuk diketahui, sampai saat ini Putri belum bisa dimintai keterangan oleh pihak mana pun termasuk kepolisian, Komnas HAM, hingga LPSK. Putri disebut masih trauma dengan kejadian itu. Keterangan dari Putri sebagai saksi kunci amat menentukan proses penyelidikan kasus tersebut.

 

Tak ada Saksi Pelecehan

Baca Juga: Anggota Polsek Sawahan Cabuli Anak Tiri Sudah Ditahan di Polres Tanjung Perak

Apalagi, kata Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik, tidak ada yang menyaksikan dugaan pelecehan seksual secara utuh yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri, istri Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo. Termasuk dua ajudan Sambo, Bripka Ricky dan Bharada E yang ada di TKP.

Menurut Taufan, pada saat itu, Bripka Ricky dan Bharada E hanya mendengar teriakan dari Putri yang membuat Bharada E langsung turun untuk melihat kondisi di bawah.

"Dugaan pelecehan misalnya. Itu kan Ricky dan Bharada E tidak menyaksikan. Dia hanya mendengar teriakan dari ibu itu. Tidak tahu kenapa teriakan terjadi. Berarti saksi hidup yang ada hanyalah Ibu Putri," ujarnya.

"Jadi, kita tidak bisa mengroscek itu sampai nanti kita menemukan berbagai bahan-bahan lain misalnya digital forensik komunikasi di antara mereka. Tapi sementara dari keterangan yang ada sekarang kita belum bisa menyimpulkan apa sebetulnya peristiwa yang terjadi. Itu problem yang paling krusial," sambungnya.

Sebelumnya, sejumlah ajudan dan ART Irjen Ferdy Sambo datang ke Kantor Komnas HAM. n erc/jk/wt/rmc

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU