Meski ada Varian India, Tingkat Kesembuhan Capai 91,34 Persen

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 22 Jun 2021 21:33 WIB

Meski ada Varian India, Tingkat Kesembuhan Capai 91,34 Persen

i

Para pasien covid-19 yang tengah menjalani perawatan di RSLI. SP/Semmy Mantolas

SURABAYAPAGI.COM, Surabaya – Pasien Covid-19 varian B.1.617.20 atau strain delta di Jawa Timur, Selasa (22/6/2021) kemarin bertambah menjadi 19 orang. Meski begitu, angka recovery rate cukup tinggi. Untuk di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya mencapai 91,34 persen.

Secara kumulatif, jumlah pasien covid-19 yang terkonfirmasi di RSLI sebanyak 8.068 orang. Sementara untuk pasien yang dinyatakan sembuh adalah sebanyak 7.369 orang. Sisanya masih dalam masa perawatan.

Baca Juga: KPU Kota Surabaya Mulai Seleksi Calon Anggota PPK dan PPS Pilkada 2024

"Pasien yang masih dirawat hingga siang ini pukul 13:24 adalah sebanyak 366 orang. Hari ini ada tambahan 35 orang," kata ketua relawan pendamping Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 Rumah Sakit Lapangan Indrapura (PPKPC-RSLI) Radian Jadid, Selasa (22/06/2021).

 Menurut Radian, tingkat kesembuhan yang tinggi di RSLI ini terjadi akibat program pendekatan pasien yang dilakukan oleh mereka tak hanya menitikberatkan pada pasien namun juga kepada pasien.

Pasien yang ditangani katanya, harus benar-benar terbebas dari tekanan pikiran. Hal yang sering ditemukan, pasien yang terkonfirmasi positif biasanya merupakan tulang punggung keluarga. "Jadi kalau dia positif dan dirawat di sini, pasti akan kepikiran orang di rumahnya makan apa, kebutuhan sehari-hari mereka seperti apa," jelasnya.

 

19 Orang Varian India

Sementara, peningkatan pasien Covid-19 yang tertular varian delta dari India, di Jawa Timur mencapai 19 orang. Hal ini diungkapkan Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur (Jatim) dr Joni Wahyuhadi.

Joni menungkapkan pertambahan tersebut lantaran penyebaran varian baru Covid-19 itu cukup cepat. Sehingga, warga yang tertular dan jatuh sakit juga semakin banyak.  "Yang sakit banyak, maka angka kematiannya bisa lebih tinggi," ujar Joni, kemarin.

Baca Juga: KPU Surabaya Paparkan Seleksi Calon Panitia Pemilihan Gubernur dan Walikota Tahun 2024

Dia mengungkapkan bahwa sebanyak 19 pasien itu merupakan hasil whole genome sequencing yang berasal dari kasus Bangkalan dan penyekatan di Jembatan Suramadu. Namun direktur RS dr Soetomo Surabaya itu tidak memerinci belasan pasien itu dirawat di mana saja.  "Hasil sequencing yang di kami, khususnya kawan-kawan dari Bangkalan," ungkap dia.

Sejauh ini yang diketahui ada 5 dari 19 pasien itu dirawat di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya.

Di mana, dua pasien awal yang masuk sejak 6 Juni sudah dinyatakan sembuh pada hari Senin (21/6). Setelah menjalani perawatan selama kurang lebih 15 hari, kedua pasien tersebut dinyatakan sembuh. Dua pasien itu juga sudah diwisuda dan diperbolehkan untuk pulang ke rumah masing-masing.

 

Baca Juga: Gibran Absen di Otoda 2024 Surabaya, Mendagri Tito Bocorkan Alasannya

Berasal Transmisi Lokal

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Herlin Ferliana menyebut bahwa varian baru yang menyebar di wilayah setempat berasal dari transmisi lokal, bukan dari pekerja migran Indonesia yang tiba beberapa waktu lalu.

"Ini harus menjadi perhatian bersama, bahwa hasil pemeriksaan kepada pasien yang positif Covid dan CT-nya di bawah 25 dari Laboratorium Unair menunjukkan mereka itu terkena dari transmisi lokal, bukan dari PMI," kata Herlin. Selasa (22/6/2021).

Untuk itu, Herlin meminta masyarakat untuk tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan, setelah terungkapnya penyebaran varian baru COVID-19 bukan dari PMI. sem

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU