Pekan Terakhir November, Aliran Modal Asing Masuk Rp 9,64 Triliun ke RI

author surabayapagi.com

- Pewarta

Minggu, 04 Des 2022 14:22 WIB

Pekan Terakhir November, Aliran Modal Asing Masuk Rp 9,64 Triliun ke RI

i

Foto ilustrasi.

SURABAYAPAGI.COM, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk (capital inflow) ke pasar keuangan Indonesia pada periode 28 November 2022 sampai 1 Desember 2022 mencapai Rp9,64 triliun.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan modal asing yang masuk mayoritas menuju ke pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp8,76 triliun. Kemudian, terdapat pula modal asing masuk senilai Rp880 miliar ke pasar saham domestik.

Baca Juga: Pekan Kedua Desember 2022, Aliran Modal Asing Masuk RI Rp 1,77 T

"Berdasarkan data transaksi 28 November-1 Desember 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp 9,64 triliun,"kata Erwin, Sabtu (3/12/2022).

Kendati demikian, jika melihat data setelmen sejak 1 Januari-1 Desember 2022 (year to date/ytd), maka secara total terjadi aliran modal asing yang keluar dari pasar SBN mencapai Rp 155,10 triliun.

Sementara, tercatat modal asing masuk bersih (nett inflow) di pasar saham Rp78,2 triliun dalam periode tersebut.

Baca Juga: Pekan IV November 2022, BI Catat Aliran Modal Asing Masuk Rp 11,71 Triliun

Seiring dengan masuknya asing ke pasar keuangan domestik, premi risiko investasi di Indonesia pun menurun.

Terlihat dari premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun turun ke 85,45 basis poin (bps) per 1 Desember 2022 dari 93,3 bps per 25 November 2022.

Di sisi lain, tingkat imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun turun ke level 6,86 persen, sedangkan yield surat utang AS atau US Treasury 10 tahun turun ke level 3,505 persen.

Baca Juga: BI Catat Aliran Modal Asing Keluar Rp 1,02 Triliun dalam Sepekan

Adapun rupiah pada Jumat (2/12/2022) dibuka menguat ke level Rp 15.400 per dolar Amerika Serikat (AS), dibandingkan level penutupan pada hari Kamis (1/12/2022) yang sebesar Rp 15.560 per dolar AS.

"BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," pungkas Erwin. jk

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU