Pemkot Kecolongan ODCB di Kota Kediri Dirobohkan Akan Dibangun McD

author surabayapagi.com

- Pewarta

Selasa, 28 Jun 2022 18:41 WIB

Pemkot Kecolongan ODCB di Kota Kediri Dirobohkan Akan Dibangun McD

SURABAYAPAGI.COM, Kediri - Pemerintah Kota Kediri kecolongan atas rencana pembangunan restoran cepat saji McDonald's. Pasalnya, pembangunan tersebut berada pada bangunan rumah di Jalan Brawijaya Kota Kediri yang sudah ditetapkan sebagai Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCB). 

Bangunan seluas 2.600 m² ini ditetapkan sebagai ODCB oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Timur sejak 2019 silam. Lokasi tersebut rencananya bakal digunakan sebagai restoran cepat saji oleh McDonald's Drive Thru. Dari informasi di lapangan, pemilik dengan pihak manajemen McDonald's sudah melakukan kerjasama secara lisan dan tertulis. Sehingga perobohan bangunan sudah dimulai sejak dua bulan lalu. 

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Buka Bersama Sekaligus Serahkan Santunan Anak Yatim

Kepala BPCB Provinsi Jatim, Zakaria Kasimin mengatakan, bangunan tersebut merupakan bangunan lama dan sudah masuk data kategori ODCB. Dan baru berapa tahun terakhir ini beralih pada pemilik baru. 

"Dari segi arsitekturnya ini memang bangunan lama,  kemudian mendukung bahwa masa Belanda ada orang cina yang menempati ini. Setelah bangunan ini beralih kepemilikan, akhirnya rencana akan dibangun McD. Karena bangunan ini sudah didata masuk dalam kategori ODCB, sehingga jika ingin melakukan perubahan secara utuh maka tidak diperbolehkan," ujarnya di lokasi, Selasa (28/6/2022). 

Menurutnya, dalam Undang-Undang Cagar Budaya No 11 Tahun 2010 tentang adaptasi penyesuaian untuk kepentingan diperbolehkan. Namun dengan syarat tidak melakukan perubahan sepenuhnya. 

"Adaptasi penyesuaian untuk kepentingan itu diperbolehkan namun hanya sebatas tertentu artinya tidak semua dirobohkan. Jadi ada hal hal tertentu yang diperbolehkan. Tetapi bukan ingin memanfaatkan tapi bangunannya dihancurkan," jelasnya. 

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri: Perlu Dukungan Seluruh Pihak untuk Mengimplementasikan Smart City

Lanjut Zakaria, saat ini pihaknya ingin mengajak duduk bersama antara pemerintah terkait dengan pihak manajemen pemborong bangunan. Ia berharap bangunan yang sudah masuk data dalam ODCB ini tidak lanjut dirobohkan ataupun rusak hingga hilang. 

"Pertama kami ingin duduk bersama dan kami meminta untuk berhenti dulu pembangunannya. Sebenarnya kita bisa memberikan win win solution untuk kepentingan pemanfaatan. Jadi jangan membongkar bagian bagian terpenting di bangunan ini. Karena saya melihat ada yang bisa diselamatkan disini," tandasnya. 

Sementara itu, Kepala Disbudparpora Kota Kediri, Zachrie Ahmad menyatakan bangunan ini memang masuk dalam data ODBC di Kota Kediri dan BPCB Provinsi Jawa Timur. "Ada 13 bangunan yang sudah masuk data, salah satunya bangunan ini," katanya. 

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Statistik Sektoral OPD, Pemkot Kediri Gelar Evaluasi dan Review

Saat ditanya apakah pihaknya kecolongan? Ia mengaku baru tahu perobohan tersebut dari masukan masyarakat. Sehingga pihaknya langsung mengadakan musyawarah dengan menggelar pertemuan antara pihak pelestari cagar budaya Kota Kediri, BPCB Provinsi Jawa Timur dan pemilik bangunan. 

"Karena informasi dari pemilik juga tidak tahu jika bangunannya ini masuk dalam ODCB. Jadi tadi sudah disampaikan oleh kepala BPCB, akan kita sosialisasikan ke seluruh titik-titik mana yang masuk dalam ODCB di Kota Kediri," jelasnya. 

"Harapanya kita mengambil langkah dengan ingin meluruskan dari sisi kepentingan ekonomi dan pelestarian Cagar budaya kita. Sebelum kita pertemukan untuk pembongkaran bangunan ini, kita minta berhenti terlebih dahulu. Pemilik sudah sanggup dan akan mempertemukan penyewa dengan pemerintah," pungkasnya. Can

Editor : Moch Ilham

BERITA TERBARU